Oleh: Ignas Doy
Papuainside.com, Jayapura— Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik ke- 1 Provinsi Papua bakal digelar tanggal 14-18 November 2019 mendatang di Kota Jayapura. Namun tanggal 13 November 2019 atau sehari sebelum puncak acara Panpel menggelar pertemuan teknis (technical meeting, diikuti seluruh kontingen atau peserta seluruh Provinsi Papua.
Demikian disampaikan Sekda Kota Jayapura sekaligus Ketua II Panpel Pesparani Katolik ke-1 Se-Provinsi Papua Frans Pekey, usai Penutupan Rapat Kerja Teknis Rapat Kerja Teknis Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) Provinsi Papua di Aula Susteran Maranatha, Waena, Kota Jayapura, pekan lalu, Minggu (20/10).
Ia menjelaskan, setelah Rapat Kerja Teknis LP3K Provinsi Papua ini, masih ada rapat- rapat Panpel, khusus memfinalkan dan menindaklanjuti hasil Rapat Kerja Teknis LP3K Provinsi Papua hingga hari H pelaksanaan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura siap mendukung dana Pesparani Katolik ke-1 Se-Provinsi Papua.
Demikian disampaikan Wali Kota Jayapura, sekaligus Ketua Panpel Pesparani Katolik ke-1 Se-Provinsi Papua Benhur Tomi Mano (BTM), di sela-sela pembukaan Rapat Kerja Teknis LP3K Provinsi Papua di Aula Susteran Maranatha, Waena, Kota Jayapura, Sabtu (19/10) lalu.
Rapat Kerja Teknis (LP3K) Provinsi Papua ini dihadiri 14 Kabupaten/Kota dari 29 Kabupaten/Kota di Bumi Cenderawasih.
BTM menyampaikan terima kasih kepada LP3K Provinsi Papua, yang telah mengangkatnya sebagai Ketua Panpel Pesparani Katolik ke-1 Se-Provinsi Papua. Dimana Kota Jayapura sebagai tuan rumah Pesparani Katolik di negeri matahari terbit Tanah Tabi.
Untuk suksesnya kegiatan tersebut BTM, menginstruksikan kepada Panpel Pesparani Katolik ke-1.
Pertama, mencari sumber-sumber dana untuk menopang acara tersebut.
“Saya tugaskan Sekda Kota Jayapura Pak Frans Pekey, untuk mengatur sumber -sumber dana, agar kegiatan Pesparani Katolik mulai persiapan, pelaksanaan sampai akhir bisa berjalan dengan baik, lancar, sukses dan juga sukses pertanggungjawaban keuangan. Ya, saya harapkan tak meninggalkan utang,” tegas BTM.
Kedua, Panpel harus melakukan pendataan jumlah peserta dari Kabupaten/Kota, yang bersedia hadir pada Pesparani Katolik ini.
“Jumlah peserta ini harus didata dengan baik, dan juga kita menentukan tanggal dan tempat pelaksanaan,” ujar BTM.
Sementara itu, Ketua Umum LP3K Provinsi Papua Fransiscus Xaverius Mote mengatakan, Rapat Kerja Teknis LP3K Provinsi Papua ini akan membahas hal –hal teknis, seperti jadwal waktu dan tempat pelaksanaan Pesparani Katolik ke-1 Se-Provinsi Papua.
“Kami menunjuk Kota Jayapura, untuk tuan rumah Pesparani Katolik I. Selanjutnya, akan digilir Kabupaten lain untuk menjadi tuan rumah. **