Oleh: Ignas Doy |
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pemerintah Provinsi Papua, menjajaki kerjasama di bidang ekonomi, yang dapat dikembangkan kedua daerah di Indonesia Timur dan ras Melanesia itu.
Demikian disampaikan Gubernur NTT Viktor B. Laiskodat, SH dan Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, MSi, didampingi Walikota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano, MM, usai Doa Syukur Keluarga Besar Flobamora di Tanah Papua, GOR Waringin, Kota Jayapura, Sabtu (1/2/2020).
Gubernur NTT hadir di Jayapura, memenuhi undangan Pengurus Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Provinsi Papua, didukung Sekda Papua dan Wali Kota Jayapura,
Gubernur Laiskodat mengatakan, pihaknya terus mendorong, agar kawasan Indonesia Timur khususnya NTT, Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, membangun bersama didalam suatu kesepakatan, baik di bidang ekonomi dan sosial budaya.
“Ini harus didorong. Kalau tidak, maka daerah ini akan terus terbuang dan terpencil,” ujar Laiskodat.
Ia mengutarakan, kesepakatan nanti di harapkan menjadi kekuatan dari pada kelompok –kelompok bangsa Melanesia yang ada di Indonesia, untuk bahu-membahu dalam membangun ekonomi dan sosial budaya.
“Itu jadi mimpi dan tantangan untuk kita semua. Kita tahu bahwa Papua, Papua Barat, NTT, Maluku dan Maluku Utara mempunyai kekayaan alam yang luar biasa. Tapi mengapa itu masih tetap menjadi daerah termiskin,” terangnya.
Menurutnya, pihaknya sebagai pemimpin di daerah perlu segera menyiapkan generasi milenial, untuk membangun kehidupan emas mereka kedepan.
“Maka tanggungjawab kami pada saat ini, untuk bagaimana mendesain dan mengkonstruksi pembangunan kedepan ini,” tutur politisi Nasdem ini.
Karena itu, ucapnya, pihaknya akan mengundang Gubernur Papua dan Gubernur Papua Barat beserta Bupati dan Walikota, selambat-lambatnya bulan April 2020, untuk membahas lebih spesifik dan konkrit kerjasama ekonomi tersebut.
“Hal-hal apa saja, budayanya macam apa dan ekonominya seperti apa, karena dua provinsi ini mempunyai komparasi dalam ekonomi yang cukup banyak, untuk dibahas bersama,” ungkapnya.
Dijelaskannya, seperti usulan transportasi laut dan udara rute direct atau langsung Kupang—Jayapura (PP), bisa direalisasikan jika sudah dibuka kerjasama ekonomi antara dua provinsi.
“Beras kita bisa kerjakan, karena NTT ngambil beras dari Pulau Jawa dan Makassar, jagung, pakan ternak di NTT ambil dari luar, Semen NTT masih butuh 1,2 juta meter kubik pertahun. Itu datangnya dari luar. Dan itu bisa kita kerjasamakan,” tukasnya.
Intinya, hal-hal mana yang menjadi kebutuhan saat ini yang belum bisa dikelola oleh NTT dan juga belum dikelola Papua bisa disinergikan.
Sementara itu, Sekda Papua mengatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih atas inisiasi dari Gubernur NTT, untuk bagaimana kerjasama antar kedua provinsi ras Melanesia ini.
“Sebetulnya Pemerintah Provinsi Papua sudah lakukan dengan beberapa kegiatan pameran industri di Port Moresby, Papua New Guinea (PNG) dan lain-lain,” ujar Sekda.
Tapi, menurut Sekda, hal ini juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang kerjasama antar daerah.
Dan tentunya ini Pemerintah Provinsi Papua menyambut baik kerjasama ekonomi kedua daerah, untuk meningkatkan perekonomian di kawasan Indonesia Timur, khususnya Provinsi -provinsi dalam satu ras Melanesia.
“Hari ini merupakan starting awal komitmen bersama untuk nantinya break-downnya adalah pertemuan –pertemuan dan tentunya ada poin- poin yang dihasilkan nanti,” ujar Sekda. **