Oleh: Ignas Doy
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura merencanakan segera mengoperasikan dan meresmikan Pasar Baru Youtefa dalam waktu dekat, setelah memindahkan sebanyak 1.670 pedagang untuk tahap pertama dari lokasi sebelumnya di Pasar Lama Youtefa.
Namun demikian, tingkat kehadiran pedagang, khususnya Mama Papua, untuk mengikuti pengundian nomor los, sebelum menempati Pasar Baru Youtefa ternyata sangat kurang atau masih sangat jauh dari target yang ditentukan.
“Padahal kami telah menggelar sosialisasi dan pertemuan terkait pemindahan dari lokasi lama ke Pasar Baru Youtefa, bersama para pedagang kurang lebih sekitar 20 kali,” jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N Awi, ST, MT, ketika dikonfirmasi usai pengundian lanjutan nomor los di Pasar Baru Youtefa, di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (18/1).
Pengundian nomor los Pasar Baru Youtefa, untuk gelombang pertama khusus diberikan kepada Mama Papua berjumlah 345 pedagang. Pengundian nomor los Pasar Baru Youtefa gelombang pertama dibagi dalam tiga tahap.
Tahap pertama untuk jenis jualan, yakni umbi-umbian dan sagu. Selanjutnya tahap kedua sayur-sayuran dan tahap ketiga pinang.
Tapi dari Mama Papua, yang berjumlah 345 pedagang, ternyata belum sampai 100 pedagang yang datang mengambil undian.
Awi mengharapkan pedagang Mama Papua datang dan menyelesaikan pengundian pada Kamis dan Jumat depan.
“Jadi kami masih kasih waktu dua hari lagi. Kalau memang masih banyak berarti kami akan tambahkan di hari Sabtu,” katanya.
Oleh karena itu, ucapnya, kalau sampai minggu ini mereka tak datang juga untuk mengikuti pengundian, maka pihaknya pindah ke pedagang yang lain.
“Jadi kami akan tetap jalan. Kalau kemudian mereka datang complain ya silakan ikut pengundian sesuai dengan aturan yang ada. Kalau namanya tak ada ya tak bisa ikut pengundian,” ucapnya.
Oleh karena itu, terangnya, pihaknya berharap para pedagang, khususnya Mama Papua yang sudah namanya sudah ada di data base datang mengambil undian.
Selanjutnya, pihaknya melakukan pengundian, untuk para pedagang ikan dan daging serta pedagang dari Koya dan Arso, ermasuk los yang akan ditempati 400 pedagang.
Awi pun memberi alasan tingkat kehadiran pedagang sangat kurang untuk ikut pengundian.
Pertama, kemungkinan khususnya Mama Papua tak menggelar jualan hari ini. Jadi tak datang mengambil undian. “Mama Papua jualan tak rutin. Kadang jualan dan kadang pula tak jualan,” katanya.
Kedua, mungkin mereka menganggap bahwa Pemkot Jayapura tak serius untuk memindahkan pedagang dari Pasar Lama Youtefa ke Pasar Baru Youtefa.
Ia berharap sebelum Wali Kota Jayapura meresmikan Pasar Baru Youtefa ini, pedagang sudah masuk dan operasional. “Bukan pasar kosong yang diresmikan Pak Wali Kota. Tapi pasar yang sudah diisi para pedagang,” tukasnya.
Seperti halnya Pasar Koya Timur, para pedagang sudah masuk mengisi dan operasional, setelah itu diresmikan Wali Kota Jayapura.
“Kami ingin Pasar Baru Youtefa, seperti Pasar Koya Timur semua pedagang terisi baru diresmikan Pak Wali,” pungkasnya. **