Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura — Pasca demo anarkis berujung rusuh akhir Agustus 2019 lalu tepatnya 20 hari lalu, warga Kota Jayapura berangsur-angsur mulai bangkit dari keterpurukan akibat menjadi korban dalam aksi tersebut.
Perekonomian warga mulai menggeliat, tempat usaha yang hancur mulai dibenahi dan kembali melakukan aktifitas ekonomi.
Dalam kondisi yang sudah mulai bergeliat ini Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengingatkan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di Kota Jayapura.
“Konflik SARA jangan sampai terjadi di kota ini dan kami meminta warga Kota Jayapura tak menyimpan dendam dan melupakan kejadian tersebut. Marilah bersama kita membangun Kota Jayapura,” jelasnya, Rabu 18 September 2019.
Untuk mengapresiasi pemulihan Kyang dialami Kota Jayapura, Pemerintah Kota Jayapura akan menggelar deklarasi Kota Jayapura sebagai Rumah Bersaama, dalam rangka merajut persaudaraan membangun Kota Jayapura.
Deklarasi akan dilakukan pada Kamis 19 September 2019 di Lapangan Lantamal X Hamadi, Kota Jayapura.
“Kami libatkan semua masyarakat, mulai dari akar rumput. Termasuk paguyuban dan kerukunan nusantara, untuk membawa masyarakatnya, lalu kami akan mengundang pimpinan perguruan tinggi untuk memberitahukan kepada mahasiswanya dan tokoh adat, agama, penghuni asrama mahasiswa, silahkan bergabung dalam deklarasi ini,” jelasnya.
Benhur menyebutkan dengan deklarasi ini, semua orang yang tinggal dan menetap di Kota Jayapura harus menghormati tatanan adat di negeri Port Numbay.
“Kota Jayapura sebagai miniatur Indonesia dan wajahnya Papua ada di kota ini. Berbagai etnis, suku bangsa, agama dan ras ada di kota ini. Bahkan warga dari 5 wilayah adat di Papua ada di kota ini,” jelasnya. **