Oleh: Faisal Narwawan I
PAPUAinside.id, JAYAPURA—Operasi bersama TNI di bawah Kogabwilhan dan Polri, yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz-2025 berhasil mengevakuasi para korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (23/3/2025).
Korban adalah tenaga guru dan medis di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Satgas Damai Cartenz merilis, terdapat 10 guru dan tenaga medis, menjadi korban. Dan satu diantaranya meninggal dunia.
“Rosalina Rerek Sogen, meninggal dunia, sementara empat mengalami luka ringan dan tiga lainnya luka berat serta dua korban lainya dalam kondisi aman dan merupakan warga asli yahukimo,” ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/3/2025) malam.
Faizal menjelaskan, para korban merupakan tenaga pendidik, yang tengah bertugas memberikan layanan pendidikan di wilayah pedalaman Papua.
Ia menegaskan bahwa kekejaman yang dilakukan KKB merupakan upaya menciptakan ketakutan dan menghambat pembangunan, terutama di sektor pendidikan.
Seluruh korban, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka, telah dievakuasi ke Jayapura dan dirujuk ke RSAD Marthen Indey, Kota Jayapura.
“Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua, justru menjadi bukti bahwa kekejaman yang dilakukan KKB semakin nyata,” lanjut Brigjen Faizal.
Berikut data korban yang telah diievakuasi, yaitu:
1. Rosalia Rerek Sogen. Perempuan, guru, Suku Flores (Timor), meninggal dunia (MD)
2. Doinisiar Taroci More Flores. Perempuan, Guru, Suku Flores, NTT.
3. Vantiana Kambu. Perempuan, Guru, Suku Papua, Sorong.
4. Paskalia Peni Tere Liman. Perempuan, Guru, Suku Flores.
5. Fidelis De Lena. Laki-laki, Guru, Suku Flores.
6. Kosmas Paga. Laki-laki, Guru, Suku Flores.
7. Penus Lepi. Laki-laki, Guru, Suku Kimial, Asli Yahukimo, Papua. Dipulangkan dari RSAD Marthen Indey Kota Jayapura, karena dinyatakan sehat.
8. Irawati Nebobohan. Perempuan, Tenaga Medus, Suku NTT.
Dikatakan, dua korban lainya yaitu, Lenike Saban. Perempuan, Guru, dan Erens sama, petani, merupakan warga Yahukimo, tidak ikut dievakuasi, karena permintaan sendiri dan dalam kondisi aman. **