Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura—Gubernur Lukas Enembe, SIP, MH mengatakan, bangsa dan negara Indonesia sudah merdeka selama 74 tahun. Karena itu, diharapkan seluruh masyarakat di Indonesia harus merubah tabiat karakternya, tidak memelihara sikap-sikap yang intoleran dan rasis.
Teriakan monyet dari massa di Surabaya kepada mahasiswa Papua di Asrama Jalan Kalasan, menurut Gubernur Papua telah melukai dan merobek rasa kemanusiaan orang Papua.
“Tindakan rasial dilakukan di Surabaya sangat menyakitkan. Kami bukan bangsa monyet. Kami manusia Papua yang punya harga diri dan punya martabat sama dengan bangsa -bangsa lain,” tegas Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH, didampingi Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, MSi dan pimpinan OPD, ketika menyampaikan pernyataan sikap merespon insiden yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya, Semarang dan Malang, di Gedung Negara, Dok V Atas, Kota Jayapura, Minggu (18/8) petang.
Gubernur juga menyampaikan Pemerintah Provinsi Papua, akan membentuk tim melibatkan Kodam XVII/Cenderawasih, Polda Papua, DPR Papua dan MRP untuk menangani kejadian di Surabaya, Malang dan Semarang.
“Nanti ada tim akan kita bentuk nanti mereka akan berangkat ke Surabaya, Semarang dan Malang, karena memang kejadiannya di tiga tempat ini,” jelas Gubernur.
Gubernur menjelaskan, tim ini juga bertugas mengkaji insiden yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya, Semarang dan Malang. “Apakah mahasiswa Papua akan dipulangkan atau apa nanti kita lihat situasinya,” tutur Gubernur. **