Image  

Gubernur Enembe Lepas 26 Mahasiswa Papua Penerima Beasiswa ke Rusia

Gubernur Lukas Enembe bersama mahasiswa Papua yang mendapat beasiswa kuliah di Rusia. (foto: Dian Mustikawati)

Oleh: Ignas Doy |

Papuainside.com, Jayapura—Pemerintah Provinsi (Pemprov)  Papua melepas 26 mahasiswa asli Papua, program  beasiswa untuk kuliah di beberapa  Universitas terkemuka di Rusia.

Pelepasan mahasiswa Asli Papua ini dilakukan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe kepada Pemerintah Federasi Rusia Tahun Ajaran 2019/2020 berlangsung  di Aula Gedung Negara, Dok V Atas, Kota Jayapura, Jumat (27/9).

Turut hadir Kepala Biro Otsus Setda Papua Aryoko F. Rumaropen, perwakilan dari Kedubes Rusia, perwakilan dari  Pusat Kebudayaan Rusia (PKR) di Jakarta, perwakilan dari Papua New Guinea (PNG) dan  perwilan dari orang tua mahasiswa.

Program beasiswa ini merupakan kerjasama Pemerintah Federasi Rusia, Pemprov Papua dan Papua Language Institute (PLI).

Program beasiswa kerjasama dari Pemerintah Rusia, terutama diberikan kepada kepada 3 negara, yakni Indonesia (Papua), Papua New Guinea (PNG) dan Timor Leste.

Sekedar diketahui, Pemprov Papua selama beberapa tahun terakhir ini telah mengirim 515 orang, untuk program beasiswa ke seluruh dunia. Masing-masing 60 orang di Eropa, 270 orang di Amerika,  161 orang di Australia dan 24 di Asia.

Gubernur Enembe mengatakan, ke-26 mahasiswa yang dilepas ke Rusia, masing-masing 12 orang  untuk program Strara  (S 1)  merupakan  beasiswa dari Pemprov Papua.  Dan 14 orang untuk program Strara (S 2)  atau Pasca  Sarjana  beasiswa dari Pemerintah Rusia.

Dikatakannnya, Pemprov Papua pada tahun 2015 lalu telah mengirim 5 mahasiswa asli Papua, untuk melanjutkan kuliah S 1 dan S 2 di Rusia. Dua mahasiswa sudah menyelesaikan  kuliah dan kembali  bekerja di Papua. Sedangkan 3 mahasiswa lainnya tengah menyelesaikan kuliah.

“Ini adalah sejarah pengiriman mahasiswa terbanyak di seluruh Indonesia  kerjasama dengan pemerintah Rusia,” kata Enembe.

Gubernur Enembe menuturkan, pihaknya berharap ke-26 mahasiswa menggunakan peluang  emas ini dengan sebaik-baiknya, sehingga bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu  dan kembali membangun Papua.

“Oleh karena itu, doa kami agar pemerintah Rusia senantiasa akan terus mendidik anak -anak asli Papua menjadi ilmuwan- ilmuwan yang hebat bagi  kemajuan tanah Papua dan NKRI,” terangnya.

Menurutnya, pihaknya  juga  menyampaikan kepada pihak  PLI, untuk menyiapkan lagi  siswa dan mahasiswa asli Papua, untuk dikirim tahap berikutnya ke Rusia.

“Kita perlu sebanyak- banyaknya mengirim anak- anak kita,  untuk menimbah ilmu di seluruh dunia di bidang pendidikan. Sejauh pemerintah Rusia membiayai kita. Kita kirim untuk memperkuat SDM,  karena masa depan Papua ditentukan SDM yang unggul,  untuk  mengelola SDA di tanah Papua,” jelas Enembe.

Perwakilan Pemerintah Rusia di Indonesia R Dian Ayu Kusumaningtyas, yang membacakan surat Direktur PKR Mr. Vitaly Glinkuin, yang disampaikan kepada  Gubernur Papua Lukas Enembe  mengatakan,  pihaknya  mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Papua Lukas Ebembe atas dukungan yang telah diberikan,  agar program ini dapat berjalan dengan lancar.

Vitaly Glinkuin yakin bahwa  Pemerintah Rusia dapat menyediakan spesialis dan profesional  yang dapat membantu berkembangnya pendidikan di Provinsi Papua dan juga seluruh Indonesia, terutama di dalam bidang pengembangan kemanusiaan.

“Kami harap ini adalah langkah maju dari perjalanan kerjasama kita yang panjang, dan masih ada lagi kerjasama -kerjasama yang mendatang untuk kemajuan Provinsi yang indah ini,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PLI Samuel Tabuni mengatakan, pengiriman siswa dan mahasiswa ke Rusia merupakan suatu dorongan yang dilakukan seluruh warga Papua, terutama Gubernur Papua yang  memiliki visi yang luar biasa.

Menurutnya, di Papua ini banyak orang-orang  hebat,  tapi  masih ada masalah terkait karakter dan visi pendidikan, karena pendidikan itu tak hanya orang masuk perguruan tinggi dan mendapat ijasah. Tapi bagaimana membentuk karakter manusia Papua yang unggul. Masalah ini tak hanya terjadi di Papua,  juga di Indonesia dan di seluruh dunia.

Ia mengatakan, Pemprov Papua dan Pemkab dan Pemkot selama ini mengirim anak- anak SD, SMP, SMA dan Universitas. Tapi belum tentu kapan selesainya, sehingga hanya membuang waktu dan anggaran.

Karena itu, ucap Tabuni, pihaknya menghimbau kepada para Bupati dan Walikota, untuk mengirim anak- anak yang sudah siap secara mental, karakter terutama visi, supaya mereka kembali ke Papua menjadi orang- orang yang memimpin Papua berikutnya.

“Bapak Gubernur mampu melihat masalah yang urgen di Papua itu dari kelompok mana. Jika ada kelompok yang sudah siap itu yang harus kita dukung, terutama saya mau kasih tahu kalau Bupati di tanah Papua mesti mengambil contoh dari apa yang sudah dilakukan Gubernur Papua,” imbuhnya. **