Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura—Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura tengah menerapkan sistem pelayanan bergilir kepada para pelanggan. Pasalnya, debit air di sejumlah lokasi penampungan air mengalami penurunan, akibat musim kemarau.
Diperkirakan debit air masih akan turun mengingat musim kemarau berdasarkan BMKG masih akan berlangsung lama, hingga November 2019 mendatang.
Demikian disampaikan Direktur PDAM Jayapura, Entis Sutisna di Jayapura, Senin (23/9).
Untuk menjaga ketersediaan air di lokai-lokasi penampungan, PDAM secara rutin melakukan beberapa kegiatan, yakni pembersihan rutin, pengecekan pipa- pipa yang bocor, pengawasan di tempat penampungan air sepanjang hari, baik di Angkasa, Skyline, Borgonji dan beberapa penampungan milik PDAM lainnya di Kota Jayapura hingga Kabupaten Jayapura.
Dikatakannya, dampak musim kemarau yang panjang mengakibatkan penurunan debit air tahun ini cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnnya. Bahkan ada beberapa lokasi penampungan air kondisinya cukup memperihatinkan, seperti penampungan induk di Bhayangkara yang sebelumnya 15 meter/detik, kini 1 liter per detik, untuk melayani sekitar 300 pelanggan.
Selain itu, penampungan induk Borgonji, yang sebelumnya 25 liter perdetik, kini tinggal 5 perdetik. Sedangkan lokasi penampungan di Kamp Wolker juga terjadi penurunan debit air.
Menurutnya, pihaknya menyiapkan 1 unit mobil tangki setiap hari bagi 3-4 pelanggan yang rajin membayar rekening PDAM, khusus di daerah Bhayangkara dan Entrop. **