Oleh: Makawaru da Cunha I
PAPUAinside.id, JAYAPURA—Deafventures adalah suatu usaha sewa tenda outdoor, khusus untuk kebutuhan kemah atau camping groud. Meski usaha ini ada dimana-mana, tapi untuk pertama di Jayapura dikelola teman-teman tuli.
Deafventures adalah kolaborasi Komunitas Tuli Jayapura (KTJ) dan The Samdhana Institute, yang beroperasi sejak 2 Januari 2025 lalu.
Hal ini disampaikan Bendahara Deafventures, Stephani Chrisma Lydia Woen, didampingi Penanggungjawab Deafventures David S. Rumbewas, Admin Online Deafventures Leny Yulia Sinurat dan Juru Bahasa Isyarat (JBI) Alfi, ketika menoken di Ibiza Coffee Shop, Holtekamp Bridge, Tobati, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Minggu (16/2/2025).
Dua Ide
Fany mengatakan ide membangun usaha sewa tenda outdoor ini berawal, ketika nokeners KTJ menoken bersama nokeners The Samdhana Institute.
Nokeners The Samdhana Institute, Yuniken Mayangsari atau akrab dipanggil Niken, menawarkan untuk meningkatkan capacity building atau pengembangkan kapasitas nokeners KTJ usaha apa yang ingin dikembangkan, ternyata mereka sudah mempunyai dua ide, yakni membuka usaha café atau sewa tenda outdoor.
Alhasil, melalui diskusi akhirnya KTJ dan The Samdhana sepakat membuka usaha sewa tenda outdoor.
“Usaha sewa tenda outdoor praktis lebih gampang juga tak butuh banyak tenaga dan waktu dari pada usaha café, yang agak ribet,” tandas Fany.
Fany melihat warga Jayapura memiliki trend atau kecenderungan untuk melakukan camping, sehingga membutuhkan sewa tenda outdoor.
“Warga Jayapura suka banget camping di pantai, danau dan gunung. Ini adalah peluang bagus untuk membuka usaha sewa tenda outdoor,” tutur Fany.
Fany menjelaskan, usaha sewa tenda outdoor ini juga sebagai sarana atau cara teman-teman tuli dan teman-teman dengar bertemu, menjalin komunikasi, memperkenalkan tentang budaya tuli, belajar bahasa isyarat dan lain-lain.
“Costumer yang datang senang dan agak kaget, ternyata pengelola usaha sewa tenda outdoor ini adalah teman-teman tuli. Maka perlahan terjalin komunikasi, bahkan teman teman tuli juga mengajarkan bahasa isyarat dikit-dikit kepada teman-teman dengar, baik melalui bahasa isyarat maupun ketikan atau tulisan di WhatsApp atau WA, sehingga saling paham,” ucap Fany.
David bilang setelah terjadi kesepakatan antara Deafventures dan costumer, maka admin segera mengirimkan kepada David list tenda, yang ingin disewa.
David pun menyiapkan dan membuat nota sewa. Lalu menunggu costumer datang mengambil di gudang penyimpanan Deafventures.
“Costumer yang sering sewa tenda dari perorangan dan juga kelompok atau tim. Jangka waktu sewa tenda seharian. Kalau ingin lebih itu lebih baik,” ucap David.
Terkait prospek usaha sewa tenda outdoor, Fany menyampaikan hal ini sebenarnya tergantung dukungan dan kepercayaan costumer. Tapi Fany dan teman-teman tuli yakin usaha sewa tenda outdoor ini memiliki prospek yang cerah dan menguntungkan.
Melalui usaha sewa tenda online, Fany menyampaian bahwa teman-teman tuli juga memiliki potensi salah satunya usaha sewa tenda outdoor ini.
Fany cerita, The Samdhana Institute terus melakukan pendampingan. Dan teman-teman KTJ menyusun perencanaan pembelian tenda outdoor serta pembagian tugas dan tanggungjawab masing-masing.
“Teman-teman Samdhana sangat peduli dan selalu koordinasi tentang perkembangan Deafventures, apakah ada hambatan atau tidak. Kalau ada hambatan nanti bisa kita diskusikan lagi,” tutur Fany.
Fany menerangkan, teman-teman tuli pun mencari di toko-toko sewa tenda outdoor, bahan dan merk tenda, yang berkwalitas, tahan lama, nyaman dan harganya terjangkau.
Selain itu, ungkap Fany, teman-teman Samdhana juga memberikan masukan dan diskusi, untuk membeli tenda terbaik. Akhirnya disepakati membeli dari Pulau Jawa.
“Kami yakin buanget tenda-tenda yang kami sewa kwalitas terbaik dan harga terjangkau,” tukas Fany.
Leny menyampaikan, jika ada costumer, yang ingin sewa tenda outdoor segera hubungi melalui WA 082191507518, Instagram: @deafventures.jyp dan Gudang Penyimpanan Deafventures di Jalan Teratai Perum Pemda Permai No.B 17, RT/RW 002/001, Kelurahan Waena, Distrik Hedam, Kota Jayapura.

Pengelola Deafventures dan Penulis menyampaikan salam menoken, ketika menoken di Ibiza Coffee Shop, Holtekamp Bridge, Tobati, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Minggu (16/2/2025). (Foto: Makawaru da Cunha/Papuainside.id)
Menoken Sana-Sini
Sebagaimana diketahui, KTJ adalah perkumpulan kaum difabel, yang ada di Jayapura, Papua. KTJ selama ini berkolaborasi dengan The Samdhana Institute dan Komunitas Menoken Mamta menggelar kegiatan menoken sana-sini di pelbagai lokasi di Papua bahkan di Indonesia.
Kegiatan-kegiatan KTJ, antara lain membuka kelas Bahasa Isyarat Indonesia (JBI), membuka kedai kopi di Festival Danau Sentani (FDS) XIV Tahun 2024 di Kabupaten Jayapura, membuka Kedai Kopi di HUT Ombudsman RI ke-24 di Kota Jayapura, menggelar pelatihan barista di Jayapura, bersama Komunitas Pemuda Yotoro membuka usaha penananam jagung di Kampung Kwadeware, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura dan lain-lain.
Sedangkan The Samdana Institute adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang bergerak melakukan penguatan kapasitas bersama masyarakat adat dan komunitas lokal, khususnya terkait dengan lingkungan hidup.
Menoken adalah suatu gerakan bersama diinisiasi The Samdhana Institute, yang terinspirasi dari nilai-nilai atau filosofi menoken di Tanah Papua, yakni kelenturan, kekuatan, berbagi cerita pengalaman, kasih kerahiman dan lain-lain. **