Oleh: Vina Rumbewas |
Papuainside.com, Wamena – Usai melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke Instalasi Farmasi Rumah keko RSUD Wamena, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menegaskan obat yang ada di rumah sakit tersebut aman dan tidak mengalami kekurangan stok.
Sidak dilakukan Senin (5/8) karena maraknya pemberitaan di media sosial jika stok obat di RSUD Wamena habis.
‘’Memang ada beberapa obat yang terlambat masuk karena pengadaan melalui catalog yang dilakukan secara online, sehingga keterlambatan pengiriman maka akan berdampak ke kita,” ungkap Bupati Banua.
Kata Bupati Banua saat ini tahapan pengadaan obat secara online sedang berjalan dan karena pengadaannya di luar Papua sehingga butuh waktu pengiriman.
Meksipun ada obat yang terlambat masuk tetapi RSUD tidak akan kekurangan obat karena ada stok obat di Dinas Kesehatan.
“Kalau ada yang naikkan dimedsos ada kekurangan obat seperti sanmol dan harus beli di luar rumah sakit saya sangat menyesal sekali itu bisa terjadi,” ungkap Banua.
Karena menurutnya obat-obatan tersebut merupakan obat yang rutin dan wajib ada di rumah sakit bahkan ada juga di dinas kesehatan, sehingga masyarakat tidak harus membelinya di luar.
“Saya akan terus pantau ini dan itu sudah saya lakukan sejak masih menjadi wakil, jadi saya sendiri yang akan turun tangan. Mulai hari ini pelayanan RSUD Wamena tidak akan terganggu dengan masalah obat khusus obat generic yang selama ini digunakan, diluar dari obat paten yang selama ini digunakan khusus specialis,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Banua menyampaikan, RSUD Wamena tidak lagi melayani Jamkespa karena dana tersebut sudah ditiadakan. “Kalau sebelumnya ada dana Jamkespa dan kita bisa layani pasien orang asli Papua dari luar Jayawijaya, namun sekarang sudah tidak ada, jadi akan kita layani seperti pasien swasta,” jelasnya.
Sedangkan untuk masyarakat Jayawijaya sebanyak 95 persen telah tercover BPJS Kesehatan. (nds)