Yonif 725/WRG Kembali ke Batalion, Lima Anggota Masih Hilang

Komandan Yonif 725/WRG Letkol Inf Hendry Ginting. (foto: Nethy DS)
banner 468x60

Oleh: Nethy DS |

Papuainside.com, Jayapura – Satgas Yonif 725/WRG bersedih saat meninggalkan Papua setelah masa tugas 11 bulan berakhir karena 5 orang rekan mereka belum diketahui keberadaannya sampai saat ini.

banner 336x280

Kelima anggota Yonif 725/WRG hilang bersama Heli MI-17 yang hilang kontak sejak Jumat (26/6) 2019 dalam penerbangan dari Obsibil Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani di Jayapura saat melakukan droping logistic dan rotasi pasukan.

‘’Ya kami kembali dan lima teman tidak bersama karena masih hilang, ya pasti kami sedih, hanya saja kami harus lanjutkan kegiatan lain,’’ terang Danyon 725/WRG Letkol Inf Hendry Ginting kepada wartawan di Buper Waena usai upacara penerimaan dan pelepasan Satgas Pamtas wilayah Kolakopsrem 172/ PWY, Senin (12/8).

Sesampainya di Batalion, kata Ginting, akan mengundang orang tua ke lima prajurit tersebut untuk menerima hak-hak mereka dan sebaliknya diharapkan orang tua bisa memahami kondisi yang terjadi. ‘’Setibanya di sana, kami akan mengundang orang tua mereka ke batalion untuk mengambil hak-hak prajurit dan diharapkan orang tua bisa memahami kondisi yang terjadi,’’ jelasnya.

Sejak dinyatakan hilang sampai satu tahun ke depan, kata Letkol Ginting prajurit masih menerima hak-haknya sebagai anggota TNI-AD.

Meskipun Yonif 725/WRG sudah meninggalkan Papua namun pencarian kelima rekan mereka bersama Heli MI-17 terus dilakukan. ‘’Kami akan kembali tetapi pencarian tetap dilanjutkan Kodam dan Kolapops,’’ jelasnya.

Kelima anggota yang hilang, kata Letkol Ginting sangat gembira saat masa penugasan berakhir, dan merupakan kloter pertama penarikan dari Pos Udara Pegunungan Bintang yang berjumlah 20 orang. ‘’Mereka sangat gembira karena sudah akan ditarik, dan mereka lima orang penarikan pertama, selanjutnya akan ditampung di pos di Jayapura menunggu pemberangkatan kembali ke Batalion,’’ jelasnya.

Tidak ada firasat buruk apapun kata Ginting sebelum kelima anggotanya hilang.

Heli MI-17 yang membawa 12 orang, diantaranya 7 crew heli dan 5 anggota Yonif 725/WRG hilang kontak 26 Juni 2019 lalu dalam penerbangan dari Bandara Oksibil Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani di Jayapura.

Lima menit setelah terbang, pesawat dinyatakan hilang kontak dan belum ditemukan sampai saat ini. **

banner 336x280