Yel-Yel ‘’Papua Juara’’ dan ‘’Torang Bisa’’ untuk Mendorong Semangat Atlet

Atlit dayung PON XX Papua Gloria Loisa Msiren dan atlit sofball PON XX Papua Mikha Roy Msen, memekikan Papua Juara dan Torang Bisa, usai upacara penutupan Character Building and Achievement Motivator Training Bagi Atlet dan Pelatih Kontingen PON XX Papua Tahun 2020 Gelombang II di Lapangan Rindam XVII/Cenderawasih, Ifar Gunung, Sentani, Kabupaten Jayapura , Sabtu (14/9). (foto: Ignas Doy) .
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy|

Papuainside.com, Jayapura–  Yel yel  “Papua Juara” dan “Torang Bisa” makin akrab didengar sejak dimulainya Character Building and Achievement Motivator Training Bagi  Atlet dan Pelatih (CB-AMT) Kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON)   XX Papua Tahun 2020  di Rindam XVII/Cenderawasih.

banner 336x280

Setiap saat, yel yel itu disuarakan secara lantang oleh atlet dan pelatih.

Ketua Puslatprov KONI Papua Brigjen TNI Irham Waroihan mengatakan, yel-yel tersebut diharapkan bisa memberikan dorongan semangat dalam mengikuti pelatihan bahkan sampai pelaksanaan PON XX tahun 2020 mendatang.

Yel-yel Papua juara dan Torang Bisa menurut Syamsul Huda salah seorang pelatih, memang harus selalu dipekkikan  peserta CB-AMT, sesuai petunjuk dan arahan dari Puslatprov KONI Papua bahwa diharapkan memberikan suatu dorongan semangat didalam melaksanakan kegiatan dan nanti pada pertandingan PON XX  mereka menunjukan identitas  kedaerahan di Papua.

“Yel yel juga harapkan bisa menjadi pendorong semangat, pengikat rasa  senasib, seperjuangan, sedaerah. Mau hitam mau putih kulitnya keriting lurus rambutnya kita sama atlet yang kita bela nanti adalah nama Provinsi Papua,” ujarnya.

Daud Ngabalin dalam arahannya menjelaskan, setelah 6 hari para atlet dan pelatih mengikuti CB-AMT para atlit dan pelatih memperoleh beberapa hal sebagai berikut.

Pertama, sikap disiplin dan semangat motivasi dalam berlatih dan melatih. Kedua, adanya mental bertanding yang kuat bagi para atlit untuk melakukan yang terbaik. Ketiga, terciptanya peningkatan kerjasama antara atlit dan pelatih dalam hubungan tim atau team work. Keempat, menumbuhkan keyakinan bagì setiap atlet dan pelatih bahwa Papua bisa juara.

Ia mengatakan, melalui kegiatan ini para peserta telah banyak menerima pengetahuan tentang langkah langkah pemecahan masalah aktual yang berkaitan dengan mental psikologi atlet serta kemampuan dalam memahami dinamika dalam menghadapi suatu permasalahan didalam pertandingan.

Pelatihan yang telah dilaksanakan ini, tambahnya,  merupakan upaya pimpinan KONI Papua dalam rangka meningkatkan kwalitas dan profesionalisme atlet dan pelatih,  agar target yang sudah ditentukan dapat diraih dengan baik.

“Hal ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya mewujudkan Papua pada peringkat 5 besar nasional pada PON XX 2020 di Papua,” pungkas Ngabalin.

Sementara itu, Atlit  Dayung  PON XX Papua Gloria Loisa Msiren mengatakan, melalui CB-AMT  dia berharap semua anak- anak Papua dapat mengambil hikmah,  agar kedepannya lebih baik lagi.

Atlit Sofball PON Papua Mikha Roy Msen mengatakan dirinya agak terkejut adanya perubahan yang begitu besar. “Disini kita mengikuti semua peraturan yang telah tersedia. Saya akan bawa hal- hal positif,  terutama saat latihan dan tanding,” ungkapnya. **

banner 336x280