Oleh Nethy DS |
PAPUAinside.com, JAYAPURA— Tim Gegana Jihandak Polda Papua meledakkan benda yang di duga bom di jalan poros Doyo Lama – Sentani Kamis (5/12) pukul 20.40 WIT.
Benda tersebut diduga diambil dari sekitar tempat tersebut, karena sebelumnya sekitar pukul 18.30 WIT Tim Jihandak Polda Papua Sudah berada di sekitar lokasi tersebut. Warga dilarang mendekat, rumah dipinggir jalan ditutup dan dibatasi dengan police line.
Polisi memasang police lain sepanjang kurang lebih 100 meter. Arus lalu lintas hanya menggunakan satu jalur.
Setelah kurang lebih dua jam berada di lokasi, petugas kemudian menutup sementara jalan poros Sentani Doyo kurang lebih 20 menit, mengakibatkan antrian panjang dari arah Doyo ke Sentani dan sebaliknya. Tepat pukul 20.40 WIT menit terdengar ledakan. Setelah semua proses peledakan selesai, arus lalu lintas kembali di buka.
Tempat peledakan benda di duga bom ini merupakan TKP (Tempat Kejadian Perkara) ketiga dari serangkaian kegiatan Densus 88 di sekitar Doyo Baru Sentani.
Sebelumnya pagi hari sekitar pukul 09,00 WIT di Tim Densus 88 mengamankan terduga teroris dari salah satu rumah di jalur sembilan Perumahan Grand Doyo yang merupakan TKP pertama, selanjutnya petugas ke ruko samping SPBU Bensin Doyo yang merupakan TKP kedua.
‘’Kita tidak tahu berapa orang yang diamankan, yang jelas bahwa dari kedua TKP sebelumnya yang dicurigai sebagai tempat tinggal terduga teroris polisi mengamankan sejumlah barang bukti dan semuanya sudah di bawa ke Mako Brimob,’’ terang Kapolres Jayapura AKBP Victor Dean Mackbon di Doyo Lama Sentani, Kamis (5/12) usai peledakan benda yang dicurigai sebagai bom.
Peledakan itu kata Kapolres Victor sebagai SOP, dan selanjutnya benda yang diledakkan itu akan diteliti di puslabfor apakah bom atau bukan.
TKP ketiga ini kata Victor didatangi petugas setelah pengembangan penyelidikan terhadap orang yang sudah diamankan serta barang bukti yang diambil di dua TKP sebelumnya.
Seluruh rangkaian kegiatan di tiga TKP, kata Kapolres Mackbon ditangani langsung Densus 88, pihaknya hanya membantu melakukan pengamanan. ‘’Jadi semuanya ditangani Densus 88 dari penyelidikan, penangkapan, penyidikan, berapa orang yang diamankan apa saja yang diambil sebagai barang bukti, kami yang punya wilayah hanya bertugas mengamankan,’’ tegasnya.
Kejadian ini kata Mackbon menjadi peringatan semua pihak untuk tetap waspada dan meningkatkan pengamanan di lingkungan masing-masing. ‘’Kita semua lihat ya kejadian hari ini, Sentani dijadikan tempat persembunyian tersangka teroris, semua warga harus care pada lingkungan masing-masing, masih beruntung Densus 88 bisa mencegah terjadinya kejadian yang lebih besar,’’ jelasnya.
Mackbon mengingatkan warga agar melaporkan ke Ketua RT (Rukun Tetangga) setiap ada penghuni baru masuk ke kompleks. ‘’Melaporkan jika ada warga baru ke RT kelihatan sepele tetapi sangat penting, ini untuk mencegah kehadiran orang-orang yang bisa membawa bencana ke tetangga maupun lingkungan,’’ pesannya.
Mackbon juga berpesan untuk mengaktifkan Siskamling. ‘’Keamanan lingkungan jangan hanya mengandalkan aparat keamanan tetapi warga pun harus mendukung terciptanya keamanan sekitarnya,’’ pesannya. **