Oleh: Ignas Doy I
PAPUAInside.com, JAYAPURA—Satgas Pengendalian Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, memberikan perhatian khusus ke wilayah adat Meepago dan Saereri. Pasalnya, kasus positif di kabupaten Mimika dan Biak Numfor hingga Jumat (01/05/2020) pukul 19.00 WIT makin meningkat.
Jubir Satgas Pengendalian Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua dokter Silwanus Sumule, saat jumpa pers via Zoom Streaming Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Skyland, Kota Jayapura, menjelaskan Mimika 67 kasus positif atau meningkat 3 kasus dari sehari sebelumnya 64 kasus.
Sedangkan Biak Numfor 11 kasus positif meningkat 2 kasus dari sehari sebelumnya 9 kasus.
Silwanus mengatakan, kasus pasien positif Covid-19 di Provinsi Papua menjadi 210 kasus atau bertambah 5 kasus dari sehari sebalumnya 205 kasus.
Menurutnya, dari 210 kasus positif dirawat 144 pasien atau 69 persen, sembuh 59 orang atau 28 persen, meninggal 7 orang atau 3 persen.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) 2068. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 240. Sementara tes PCR 1192 pemeriksaan.
Adapun rincian penyebaran Covid-19 di Papua. Masing-masing Mimika 67 kasus positif, 51 orang dirawat, sembuh 13 orang dan meninggal 3 orang.
Kota Jayapura 44 kasus positif, 21 orang ditawat (4 KM Dobonsolo), sembuh 20 orang dan meninggal 3 orang.
Jayapura 36 kasus positif, 25 orang dirawat (6 rujuk), sembuh 10 orang dan meninggal 1 orang. Nabire 16 kasus positif, 16 orang dirawat.
Merauke 13 kasus positif, 5 orang dirawat , sembuh 8 orang. Biak Numfor 11 kasus positif, 11 orang dirawat.
Keerom 10 kasus positif, 8 orang dirujuk), sembuh 2 orang. Sarmi 4 kasus positif, 1 orang rujuk), sembuh 3 orang.
Jayawijaya 3 kasus positif, 1 orang dalam perawatan, sembuh 2 orang. Mamberamo Tengah 2 kasus positif, 1 orang rujuk, sembuh 1 orang.
Boven Digoel 2 kasus positif, 2 orang dirujuk. Supiori 2 kasus positif, 2 orang dirujuk.
Tetap Waspada
Karena itu, terangnya, ia minta perhatian seluruh masyarakat Papua dan pemerintah daerah, khususnya Biak Numfor di wilayah adat Meepago dan Saireri, untuk tetap waspada dan bersama-sama menemukan sedini mungkin penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini.
Kemudian kepada para petugas kesehatan di rumah sakit, untuk cepat menemukan gejala –gejala yang mengarah pada perubahan pasien dari yang sakit ringan ke sakit berat.
“Jika timbul gejala – gejala maka segera mengambil tindakan – tindakan cepat,” katanya.
Kepada pemerintah daerah, tuturnya, untuk tetap mentaati protokoler yang sudah diatur pemerintah, seperti social distancing dan physical distancing. Juga terus memantau mobilitas penduduk, khususnya untuk Dogiyai, Deiyai, Paniai dan Intan Jaya di wilayah adat Meepago dan Biak Numfor dan Supiori di wilayah adat Saereri.. **