Wartawan Dhias Suwandi Sukarela Divaksin Covid-19, Ini Alasannya

Wartawan Kompas.com, Dhias Suwandi menunjuk kartu vaksinasi Covid-19. (Foto: Makawaru da Cunha/Papuainside.com)

Oleh: Makawaru da Cunha  I

PAPUAinside.com, JAYAPURA—Sebanyak 20 orang penerima pertama vaksin Covid-19 di Provinsi Papua, termasuk salah-satu wartawan yang bertugas di Kota Jayapura, Papua. Dialah  Dhias Suwandi, wartawan Kompas.com.

Dhias Suwandi berada di urutan ke-20 penerima pertama vaksin Covid-19 di Papua di RSUD Jayapura, Jumat (15/01/2021). Dhias sukarela mengajukan dirinya, untuk divaksin Covid-19.

Dhias menyampaikan kesaksiannya,  ia bersedia divaksin, karena alasan tugasnya sebagai wartawan yang terus-menerus berinteraksi  dengan banyak orang dan rentan terpapar Covid-19.

Dengan adanya pro kontra di medsos terkait vaksin Sinovac, Dhias mengaku dengan mengajukan diri secara sukarela untuk divaksin, setidaknya ia berhasil mengcounter pihak lain yang menolak vaksin Covid-19.

“Vaksin ini memang penting, jika dibanding mengkonsumsi obat, dimana  virusnya akan ada terus didalam tubuh,” tuturnya.

Dhias menceritakan, awalnya dirinya ikhlas untuk divaksin. Namun, ia enggan mengajukan diri, karena vaksinasi perdana khusus untuk pejabat publik.

“Saya lantas bertanya kepada dr Aaron Rumainum apakah bisa daftar dadakan. Ternyata ia dipersilakan divaksin,” terang Dhias.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Aaron Rumainum mengatakan pihaknya menerima pengajuan Dhias Suwandi, karena terdapat sejumlah relawan tak lolos tes, untuk divaksin.

“Setelah dinyatakan boleh mengikuti vaksinasi, Dhias kemudian diperiksa kesehatannya dan riwayat penyakit. Akhirnya Dhias pun dinyatakan lolos sebagai penerima vaksin,” ujar Aaron

Aaron juga adalah orang pertama di Papua yang menerima vaksin Covid-19, dengan cara menyuntikan sendiri vaksin tersebut ke lengannya di Kantor Dinas Kesehatan Papua, Jayapura, Rabu (13/01/2021) lalu.

Aaron menyuntikan sendiri vaksin tersebut ke lengannya, karena belum banyak petugas kesehatan di Papua, yang terampil menyuntik vaksin Covid-19. **