Wamen PUPR Kunjungi Satker BBPJN XVIII Korban Penyerangan di Yahukimo

Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (tengah) saat memberikan keterangan kepada media usai membezuk kepala satker BBPJN XVIII Papua yang saat ini di rawat di RS Provita Jayapura. Wamen didampingi Kepala BBPJN Osman Marbun (kiri), Minggu (27/10). (foto: Faisal Narwawan)

Oleh: Faisal Narwawan|

Papuainside.com, Jayapura – Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo melakukan kunjungan ke Jayapura, Minggu (27/10) pagi.

Berkunjung ke Papua merupakan kunjungan kerja perdananya usai dilantik sebagai Wakil Menteri PUPR, Jumat (25/10) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Di Jayapura Wempi Wetipo mendatangi RS Provita Jayapura untuk membesuk dua korban luka akibat penyerangan OTK  di Kali Bele, Kabupaten Yahukimo, Jumat 25 Oktober lalu.

Keduanya Hanafi (51) kepala satuan kerja Balai Besar Pembangunan Jalan nasional XVIII Papua dan karyawan PT Agung Mulia Iriana Heri Agus Suprianto (50).

Wamen PUPR tiba di Provita Hospital sekitar pukul 09.25  WIT.

Usai bertemu dengan ke dua keluarga korban Wempi Wetipo langsung membesuk pasien di ruang tindakan RS Provita Jayapura. Hampir setengah jam Wamen melihat langsung ke dua korban.

“Tadi saya minta ke kepala balai kalau harus dirujuk ya lakukan. Tapi dokter sudah sampaikan akan didatangi di sini. Saya berdoa juga agar korban bisa cepat pulih dan kembali bertugas,” ucap Wempi Wetipo.

Sementara, dari keterangan dokter yang menangani pasien mengatakan, kondisi ke dua pasien tetap stabil sejak diterbangkan dari Dekai Yahukimo ke Jayapura, Sabtu kemarin.

“Dua pasien alami luka di dada kanan, yang satu luka benda tumpul dan luka kena panah.  Satu dalam keadaan sadar dan pasien satu lagi masih dalam pengaruh obat anestesi kami tidurkan biar lebih rileks,” ujar dr Heins Fernando Tethool usai mengantarkan Wempi Wetipo mengunjungi ke dua pasien.

Dokter juga membenarkan ke dua pasien  tak perlu dirujuk.

“Kami sudah komunikasi dengan dokter TNI AL di Rumah Sakit Terapung dan juga Dinkes sudah mendukung kami jadi kami rasa tak perlu dirujuk,” ucapnya.

Walau tak ada tindakan medis serius untuk korban, namun pihak rumah sakit hingga tiga hari ke depan masih melakukan observasi.

Sebelumnya diketahui, 11 orang dari BPJN Xalai Bina Marga Provinsi Papua bersama Agung Mulia Iriana ditugaskan melakukan monitorong ke Wilayah Yahukimo. Mereka kemudian diserang menggunakan panah oleh 25 orang tak dikenal yang tiba-tiba muncul dari hutan. Akibat serangan tersebut, dua orang mengalami luka panah di dada kanan. **