Wakil Gubernur Sumbar Ungsikan Warganya yang Trauma

Wakil Gubernur Sumatera Barat H Nasrul Abit saat berada di Wamena Jayawijaya Papua bertemu warga Sumbar yang berada di pengungsian Kodim 1702/Jayawijaya. (foto: Vina Rumbewas)
banner 468x60

Oleh: Vina Rumbewas |

Papuainside.com, Wamena— Wakil Gubernur Sumatera Barat H Nasrul Abit berkunjung ke Wamena Jayawijaya, Minggu (29/9) bertemu langsung dengan warga Sumatera Barat yang berada di pengungsian pasca kerusuhan Senin (23/9) lalu.

banner 336x280

Wagub Nasrul Abit tiba di Jayapura Sabtu (28/9) dan langsung menemui warga Minang yang sedang mengungsi di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Setelah melihat dan berdiskusi langsung dengan warganya yang terdampak dari kerusuhan di Wagub Nasrul Abit memutuskan mengungsikan warganya yang masih trauma terutama perempuan dan anak-anak, serta mereka yang kehilangan harta benda.

Wagub Sumbar H Nasrul Abit bersama pengungsi di Kodim 1702/Jayawijaya. (foto: Vina Rumbewas)

“Tadi saya ijin kalau bisa untuk sementara bagi mereka yang trauma kita ungsikan ke Sentani terutama perempuan dan anak-anak, nanti sudah kondusif mereka akan kembali,” ungkapnya kepada wartawan di Kodim 2703/JWY, Minggu (29/09).

Sebelumnya dirinya sempat berdiskusi secara tertutup dengan plt Sekda Jayawijaya Tinggal Wusono yang berharap agar warga Sumbar tetap berada di Wamena karena pemda menjamin keamanan semua warga.

“Jangan salah mengerti, kedatangan saya untuk membawa seluruh warga saya, itu tidak benar karena kami semua NKRI,” ujarnya.

Kita disini untuk melihat kondisi disini dan bagi mereka yang ingin keluar sementara dari Wamena karena trauma.

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat telah membangun komitmen bersama pemerintah Provinsi Papua lebih khusus Jayawijaya sehingga kedatangannya tidak serta merta mengeksoduskan seluruh warga Sumbar.

“Saya minta masyarakat tidak perlu takut karena di pengungsian ini (Kodim) terjamin keamanannya dengan fasilitas seperti dapur umum dan tim kesehatan,” jelasnya lagi.

Lanjutnya, pihaknya mempercayakan pemulihan kepada pemda Jayawijaya dan juga seluruh forkopimda yang berkomitmen untuk menjaga keamanan daerah ini.

“Jadi masyarakat ingin mengungsi sementara dulu, karena kalau mau ke kampung nanti juga mau apa, kalau mereka punya harta benda di sini,” tutupnya. **

 

 

banner 336x280