Oleh: Faisal Narwawan|
PAPUAinside.com, JAYAPURA – Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Jayapura menggelar inspensi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional dan supermarket Kota Jayapura, Rabu (20/11) siang.
Ada empat titik yang menjadi tempat sidak tim TPID, yakni Pasar Hamadi, Pasar Youtefa, Hypermart Tanah Hitam dan Saga Mall Abepura.
Sidak dilakukan guna memastikan ketersediaan bahan pokok dan harga sembako di pasaran.
Selain itu dilakukan juga pengecekan barang kadaluarsa jika masih beredar.
Wakil Wali kota Jayapura Ir. H. Rustan Saru memimpin langsung sidak tersebut.
Dalam sidak, harga Bapok sejumlah komoditi terpantau normal, hanya saja harga ikan terbilang mahal.
“Kami temukan di pedagang eceren di Pasar Hamadi ada bumbu dapur yang dijual dan sudah kadaluarsa jumlahnya sedikit saja dan sudah kita musnahkan,” ujar Rustan Saru kepada wartawan, di Pasar Youtefa, Rabu.
Pantauan tim di Pasar Youtefa, harga sejumlah bapok juga terpantau normal.
Didin, pedagang bahan pokok dan sayuran di Pasar Yourtefa membenarkan hal ini.
Kata dia, jika dibandingkan tahun lalu, pada November harga sejumlah bahan pokok sudah naik, sementara tahun ini, hingga pertengahan bulan, harga bapok masih normal.
“Bawang merah dan bawang putih dijual Rp 40 ribu/kilo. Lombok Rp 80 ribu, ini sudah turun, karena bulan lalu sampai Rp 100 ribu. Kalau cabe kriting Rp 70 ribu, cabe hijau Rp 25 ribu dan tomat Rp 25 ribu, ini normal kalau di kami pedagang,” ucapnya.
Untuk harga telur cakra dari Surabaya dijual Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu/raknya.
“Ini dari kemarin tetap, besok bisa jadi melonjak Rp 60 hingga Rp 63 /raknya,” ujar Sumiati salah satu pedagang telur di Pasar Youtefa.
Dalam tim sidak, terlibat juga perwakilan OPD terkait, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Balai POM Jayapura dan pihak kepolisian. **