Oleh: Makawaru da Cunha I
JAYAPURA—Ketika mendengar kabar Rafaello Carol Renwarin (68) meninggal dunia di kediamannya Dok VII, Kota Jayapura, Sabtu (24/10/2020) pukul 04.20 WIT, beberapa Pengurus KONI Papua, PB PON Papua, PP Pertina dan masyarakat tinju dimana pun, yang kenal dekat dengannya terenyak.
Mantan pelatih tinju nasional yang berhasil membuat tinju dipandang tinggi oleh masyarakat, khususnya masyarakat olah raga Indonesia itu meninggal dunia, karena sakit jantung.
Mengikuti perkembangan kondisinya saat dirawat di RS TNI Angkatan Laut dr. Soedibjo Sardadi, Jayapura yang makin lama makin memburuk, rasanya sulit untuk percaya bahwa Carol akan kalah secepat itu, mengingat dia dikenal sebagai orang yang berkepribadian kuat dan pantang menyerah.
Berpulangnya “Si Rambut Putih”, demikian rekan-rekannnya memanggil Carol tentu membuat komunitas tinju di tanah air merasa sangat kehilangan, mengingat visi Carol masih dibutuhkan untuk kemajuan tinju nasional. Terutama kedudukannya sebagai Wakil Ketua Bidang Arena PB PON, untuk even olahraga empat tahun PON XX tahun 2021 di Provinsi Papua.
Bahkan Ketua Umum PP Pertina Irjen Pol Johanis Asadoma, ketika memimpin silaturahmi PP Pertina dengan Pertina Pengprov Periode 2016-2020 di Jakarta, Sabtu (24/10/2020), mengajak seluruh anggotanya, untuk mengheningkan cipta sekaligus menghormati loyalitas dan dedikasi Carol terhadap kemajuan tinju nasional.
Pengurus Pusat Pertina, Bidang Wasit/Hakim, (AIBA 1-Star Referee/Judge) Alfred Kayoi mengatakan, Carol memiliki karisma yang luar biasa. Dia memang diciptakan untuk tinju. Carol bukan hanya memahami dengan detail teknik tinju, tapi juga anatomi tubuh petinju yang ditanganinya.
“Orang yang punya bakat tinju akan lebih hebat, jika ditangani Carol, termasuk petinju Johanis Asadoma, Adrianus Tarore, Ilham Lahia, Hermensen Balo dan lain-lain. Orang yang bukan petinju, tapi jika ditangani Carol pasti jadi petinju hebat,” katanya.
Alfred merasa sangat kehilangan dengan kepergian Carol. Padahal keduanya sudah berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, khususnya di Bidang Arena PB PON.
“Saya harap dia bisa mendampingi saya di bidang arena PB PON. Apa pun yang mau kita rencanakan pasti jadi, kalau dia dampingi saya,” tutur Alfred, sembari meneteskan air mata.
Pengamat Tinju Finon Manullang menuturkan, Carol mempunyai pengalaman, ketrampilan, disiplin, ilmu dan pengetahuan, khusus tinju sangat istimewa.
“Tuhan beri karunia khusus untuk Carol. Nggak ada duanya di dunia. Nggak ada pula duplikatnya. Gaya bicaranya tegas, benar dan masuk akal. Orang kalau bicara tinju dengan Carol. Begitu dia kembali pengetahuannya pasti bertambah. Saya jamin itu. Kalau bertemu Carol orangnya hangat dan ramah, seperti seorang sahabat, kakak, guru dan orang tua. Ia tak sungkan menyapa siapa pun,” terang Finon.
Finon mengaku dirinya bertemu terakhir dengan Carol saat Kejuaraan Tinju Yunior di Bitung tahun 2008 silam. Walaupun keduanya jarang bertemu, tapi komunikas via ponsel terus jalan.
“Terakhir Pak Carol kabarkan kalau dia bawa petinju profesional Papua, untuk ikut kejuaraan tinju di Port Moresby, Papua New Guinea (PNG). Saya sampaikan semoga sukses Pak Carol,” kata Finon mengenang.
Carol Lahir di Kokenau, Kabupaten Mimika 27 Mei 1952. Dari ayah asal Pulau Key, Maluku dan ibu asal Talaut (Sulawesi Utara).
Berikut ini sederet prestasi Carol yang ia persembahkan untuk ibu pertiwi Indonesia.
Carol mulai berlatih tinju tahun 1968, dibawah asuhan A. A. Yerisetouw di Merauke. Tahun 1971 Juara I Kelas Terbang Se Kabupaten Merauke.
Tahun 1972 Juara I Kelas Terbang Kabupaten Jayapura. Tahun 1973 Juara I Kelas Terbang Provinsi Irian Jaya persiapan PON VIII Jakarta.
Tahun 1975 Juara I Kelas Layang Kejuaraan Nasional di Surabaya. Tahun 1975 ia masuk Pelatnas Kejuaraan Asia di Jakarta. Tahun 1976 Juara II Kelas Terbang Kejuaraan Tinju Senior di Bandung.
Tahun 1976 Juara I Seleksi/Invitasi Kelas Terbang Indonesia persiapan President Cup I di Jakarta. Tahun 1976 Juara II President Cup I di Jakarta. Tahun 1977 Juara III Kelas Terbang PON X di Jakarta.
Tahun 1978 Juara II Kelas Terbang Kejuaraan Tinju Senior di Manado. Tahun 1979 Juara I Kelas Terbang Sarung Tinju Emas (STE) ke-IV Jayapura. Tahun 1979 Juara I Kelas Terbang Open Turnament Perancis di Paris.
Tahun 1980 mengundurkan diri sebagai petinju. Tahun 1980 Lulus Penataran Pelatih Tinju Nasional di Ujung Pandang. Tahun 1981 Asisten Pelatih Tim Tinju Irian Jaya (Agus Noriwari).
Tahun 1982 Asisten Pelatih Tim Tinju President Cup (Daniel Bahari). Tahun 1983 Asisten Pelatih Tim Tinju Indonesin ke Kejuaraan Asia di Yokohama (Jepang).
Tahun 1984 Pelatih Kepala Tim Tinju Irian Jaya ke Kejurnas Tinju Senior di Lampung keluar sebagai Juara Umum. Tahun 1984 Pelatih Tim Tinju Indonesia ke Pra Kejuaraan Dunia.
Tahun 1985 Pelatih Kepala Tim Tinju Indonesia ke Pesta Sukan di Brunai Darussalam. Dari 10 Petinju Indonesia berhasil merebut 8 medali emas.
Tahun 1985 Pelatih Tim Tinju Indonesia ke Sea Games Bangkok. Tahun 1985 Pelatih Pelatnas Persiapan Asian Games Seoul (Korsel).
Tahun 1985 Lulus Penataran Pelatih Tingkat Olympic Solidarity Jakarta. Tahun 1986 Pelatih Kepala Tim Tinju Indonesia ke Asian Games Seoul.
Tahun 1986 Pelatih Tinju Kejuaraan President Cup Jakarta. Tahun 1987 Pelatih Tinju Kejuaraan President Cup Jakarta. Tahun 1987 Pelatih Tim Tinju Indonesia persiapan Sea Games yang mengadakan TC di Rumania. Tahun 1987 Pelatih Tinju pada Sea Games di Jakarta.
Tahun 1987 Pelatih Tim Tinju Indonesia ke Kejuaraan Pra Piala Dunia di Manila-Filipina. Tahun 1988 lulus terbaik pada Penataran Pelatih Tinju Internasional di Hongaria.
Tahun 1988 Pelatih Kepala Tim Tinju Indonesia pada Olympiade Seoul. Tahun 1988 Kembali menangani Tim Tinju Irian Jaya pada Kejurnas Babak Pra Kualifikasi PON XII Jakarta keluar sebagai Juara Umum.
Tahun 1988 Mundur dari Pelatnas kembali ke Irian Jaya. Tahun 1989 Melatih Tim Tinju Kabupaten Bogor (Jabar). Pelatih Tim Tinju Jabar di Kejurnas Tinju Senior di Manado. Tahun 1990 – 1999 Instruktur Tinju Kopassus. Tahun 1999-2003 Pelatih PPLP Tinju Papua.
Tahun 2004-2006 Pelatih Tim Tinju Papua. Tahun 2007-2011 Pengurus Pertina Pusat. Tahun 2001, 2003, 2005, 2009 Pelatih Tim Tinju Papua Indonesia Ke Arafuru Games di Darwin (Australia).
Tahun 2008 Pelatih Tim Tinju Indonesia ke Open Turnamen Asean-Asia di China. Tahun 2009 Pelatih Pelatnas Sea Games di Laos. Tahun 2001 sampai sekarang sebagai Penatar Tingkat Olimpic Solidarity.
Selamat Jalan Bung Carol. Beristirahatlah dengan tenang dan damai. **