Oleh: Vina Rumbewas |
Papuainside.com, Wamena — Ketua Persekutuan Gereja-gereja Jayawijaya Yoram Yogobi mengimbau semua pemimpin gereja dan umat Tuhan untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang beredar pasca peristiwa yang terjadi Jumat (23/08/2019) siang di terminal Pasar Jibama.
Menurutnya masyarakat jangan sampai terpancing dan ikut terlibat dalam aksi-aksi yang tidak terpuji.
“Jayawijaya ada aparat yang berwenang selesaikan persoalan yang terjadi, oleh karena itu kita tetap berdoa agar Tuhan berikan hikmat kepada aparat dan Forkopimda untuk selesaikan persoalan ini,” ungkap Yoram.
Untuk itu, lanjutnya pemimpin gereja dan umat Tuhan perlu berikan dukungan doa agar situasi damai, aman, nyaman, dan indah (Dani) yang merupakan semboyan kota Wamena dapat terwujud.
Menyikapi aksi-aksi yang terjadi belakangan ini pihaknya juga akan membuat surat imbauan resmi untuk dibacakan kepada semua umat di gereja masing-masing untuk menjaga kedamaian di Jayawijaya.
Alex Mauri Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jayawijaya juga menyerukan hal yang sama yakni agar masyarakat Jayawijaya tidak mudah terpancing dan terprovokasi.
“Saya mewakili pengurus dan anggota FKUB Jayawijaya menyampaikan situasi di kota Wamena aman dan kondusif,” katanya.
Dirinya mengajak semua pimpinan agama dan warga di kota Wamena untuk sama-sama bergandengan tangan dan bertanggungjawab menjadikan kota Wamena tetap aman dan damai.
Sebelumnya, aparat gabungan Polri/TNI terlibat baku tembak dengan KKB di Pasar Jibama, Jumat (23/8) mengakibatkan satu orang anggota KKB tewas dan dua orang aparat terluka.
Setelah situasi diatasi, Danyonif 756/WMS, Mayor Inf Arif B Situmeang memimpin pembersihan area tempat kejadian perkara, pemeriksaan kendaraan minibus yang ditumpangi KKB.
Dari hasil pembersihan diperoleh 1 pucuk Senjata jenis Revolver no AE.S030105, 7 butir munisi, 1 unit laptop, 1 unit HP dan 1 orang KKB tewas di tempat. Keseluruhan barang bukti tersebut diserahkan Danyonif 756/WMS kepada Kapolres Jayawijaya untuk dilakukan pengusutan lebih lanjut, **
