TNI di Papua Fokus Pada Pembinaan Teritorial dan Komsos

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berkesempatan melaksanakan jumpa pers di Makodam XVII/Cenderawasih. (Foto: Faisal Narwawan)
banner 468x60

Oleh: Faisal Narwawan|

PAPUAInside.com, JAYAPURA – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berkesempatan mengunjungi Papua, Rabu (1/12/2021).

banner 336x280

Kepada wartawan, Jenderal Andika Perkasa menjelaskan bahwa ada bebera perubahan setelah ia menjabat Panglima TNI.

Ia menyebutkan, satuan-satuan tugas atau Satgas baik pada AD, AL maupun AU akan melakukan tugas pokok fungsi organik.

“Pertama kita mengorganisir satuan tugas yang digelar Mabes TNI itu menjadi satuan yang melakukan tugas pokok dan fungsi organik. Jadi satgas-satgas yang di sini, mereka menjadi Kodim untuk Angkatan Darat, ” ungkap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kepada wartawan di Makodam XVII/Cenderawasih, Rabu (1/12/2021).

Dengan dimikian kata Panglima TNI, satgas-satgas yang ada termasuk di Papua akan melakukan  tugas pokok dan fungsi Kodim dan koramil dengan titik berat pembinaan teritorial dan komunikasi sosial.

Selain itu, satgas-satgas untuk Angkatan Udara (AU) akan menjadi bagian dari Pangkalan Udara (Lanud) dengan tugas Tupoksi Pangkalan Udara yang titik berat pada pembinaan potensi kedirgantaraan dan komunikasi sosial.

Hal yang sama juga diberlakukan bagi Angkatan Laut (AL).

“Satgas-satgas Angkatan Laut juga menjadi bagian dari Lanal dengan tugas pokok dan fungsi Lanal yang titik berat ada pada pembinaan potensi kemaritiman dan komunikasi sosial,” ungkap Jenderal Andika.

Hal ini diterapkan, dengan maksud penyamaan Papua dengan wilayah lain di Indonesia. Selain itu, ia ingin mengubah gelar kekuatan TNI sama seperti di provinsi lain di Indonesia.

“Dengan gelar kekuatan TNI normal dan sama dengan wilayah lain di Indonesia maka kita bisa membantu menciptakan keamanan yang lebih bagus,” katanya.

Ia mencontohkan, operasi Mabes TNI dalam dua tahun di Papua berhasil mendapatkan 111 pucuk senjata.

Tetapi di Sumatera dalam kurun waktu yang sama senjata yang diperoleh 160 pucuk, bahkan di Kalimatan ada Kodam yang mendapatkan 516 senjata, juga ada yang mendapatkan 620 senjata.  Padahal gelar kekuatan mereka normal.

“Nah, pernahkah kita mendengar hiruk pikuk penggunaan kekerasan di tempat itu, hampir tidak ada. Artinya, dengan kekuatan normal kita bisa melakukan hal yang sama di Papua,” ungkapnya lagi.

Ia mengatakan untuk AD seluruh Indonesia ada 15 Kodam, 47 Korem (3 Korem di Papua dan 2 Korem di Papua Barat), 333 Kodim dan 3.630 Koramil.

“Didaerah lain Kodim ada 10 lebih di bawah Korem, di Papua ada yang punyak tiga kodim yaitu Korem Merauke. Korem di Jayapura hanya 5 Kodim, Biak hanya punya 4 Kodim, jadi kita membutuhkan Kodim seperti tempat lain, hanya saja itupun belum mampu,” jelasnya. **

banner 336x280