Oleh: Faisal Narwawan|
PAPUAinside.com, JAYAPURA – TNI memprioritaskan evakuasi korban insiden jatuhnya Heli MI 17 hingga pemulangan ke 12 jenazah ke kampung halaman masing-masing.
Sementara mengenai 11 pucuk senjata jenis senapan serbu SS-1, 3 pistol, dan 1 pelontar granat alias GLM yang dibawa korban dalam insiden tersebut hingga kini belum ditemukan akan dikoordinasikan bersama masyarakat yang diduga menyimpan senjata tersebut.
Pencarian senjata api tersebut sudah dilakukan sejak seminggu lamanya. Hingga kini TNI masih membangun komunikasi bersama tokoh masyarakat dan tokoh adat di Pegunungan Bintang untuk pengembalian senjata yang diduga disimpan masyarakat setempat.
“Prioritas kita pertama adalah rekan-rekan kita, selanjutnya masalah senjata itu akan kita urus kemudian, saya yakin bapak Kapolda, Pangdam dan tokoh masyarakat akan membantu,” ujar Panglima komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen TNI Ganip Warsito, Senin (17/2/2020).
Kata Pangkogabwilhan pihaknya berharap ke 11 senjata segera dapat ditemukan. ‘’Kami khawatir kalau tidak segera ditemukan bisa disalahgunakan oleh orang-orang yang berbuat kejahatan,” ucapnya lagi.
Sementara Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw dalam kesempatan tersebut mengimbau kepada warga masyarakat Pegunungan Bintang dan tokoh masyarakat agar dapat membantu mengembalikan senjata tersebut.
“Sejak ditemukan titik jatuhnya HeliMI 17 kami sudah mengirimkan anggota kepolisian untuk membantu proses evakuasi hingga proses identifikasi di RS.Bhayangkara,” jelas Kapolda Papua.
Mengenai pencarian 11 senjata tersebut, Danrem 172/PWY Kol. Inf. Binsar Sianipar mengatakan, pihaknya telah melakukan pencarian sejak 1 minggu.
“Dari informasi masyarakat, tokoh masyarakat yang kami dapat informasi masih dipegang masyarakat,” ungkap Danrem.
Saat ini pihaknya sedang melakukan komunikasi untuk pengembalian senjata tersebut.
“Tokoh-tokoh adat sudah menyanggupi untuk mengembalikan kepada kami, kita tunggu saja,” ungkap Danrem lagi.
Heli M I 17 dikabarkan hilang kontak pada Jumat, 28 Juni 2019, saat terbang dari Bandara Oksibil, Papua, menuju Bandara Sentani, Jayapura. Setelah 8 bulan pencarian keberadaan heli MI 17 kemudian ditemukan jatuh di tebing pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. 12 kru dan penumpang heli tersebut pun ditemukan meninggal dunia, sementara 11 pucuk senjata api yang dibawa korban tak ditemukan di lokasi kejadian. **