Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura—Terkait persekusi yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang diresponi Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Papua bersama anggota DPR Papua yang akan berkunjung ke wilayah tersebut dalam waktu dekat.
Kunjungan ini menurut Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja untuk memastikan bahwa anak-anak Papua yang ada di tiga kota studi tersebut terjamin keamanannya.
“Kami akan berangkat ke Jawa Timur untuk berdialog supaya adik-adik mahasiswa Papua di sana mendapat jaminan keselamatan selama mereka melakukan aktifitas baik di kampus maupun di tempat-tempat umum lainnya,” kata Kapolda Papua kepada wartawan di Jayapura saat melakuka pengamanan aksi damai masyarakat Papua di Kantor Gubernur Dok II, Senin (19/8).
Sebelumnya Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan akan membentuk tim untuk dikirim ke Surabaya, Malang dan Surabaya.
Tim yang akan dibentuk teresebut akan melibatkan berbagai pihak, seperti DPRP, MRP, Kodam serta pihak Pemda. “Kita akan bentuk tim yang melibatkan pemerintah provinsi, kodam, MRP dan DPRP, apakah dipulangkan nanti kita lihat situasinya seperti apa,” kata Gubernur saat menyampaikan pernyataan sikap terkait insiden mahasiswa Papua di Surabaya.
Terkait insiden di Surabaya, Gubernur Jawa Timur Kofifah Indar Parawansa menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Papua atas tindakan rasial yang terjadi di wilayahnya.
“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf atas nama masyarakat Jatim, sekali lagi (kejadian tersebut) itu tidak mewakili masyarakat Jatim,” ujar Khofifah, seperti yang dilansir CNN, Senin (19/8).
Aksi persekusi tersebut dilihat Gubernur Kofifah sebagai upaya provokasi untuk menyulut kemarahan massa,
Dengan kejadian ini Gubernur Kofifah menjamin mahasiswa Papua di Jawa Timur tetap aman. “Seluruh mahasiswa Papua yang sedang studi di Jatim mereka akan terjaga keamanannya mereka akan terlindungi. Jadi saya berharap mereka bisa melanjutkan studinya dengan baik,” ujarnya. **