Tiga Poin Desakan Aktivis HAM Terkait Penembakan di Kampung Gulanggama Intan Jaya

Posko yang dibuat Pemda Kabupaten Intan Jaya untuk menyalurkan bantuan terhadap pengungsi yang terdampak operasi penegakan hukum di wilayah Kabupaten Intan Jaya. (foto: istimewa)
banner 468x60

Oleh: Nethy DS |

PAPUAinside.com, JAYAPURA— Insiden di Kampung Gulanggama Intan Jaya Selasa (18/02/2020) membuat activis human right Pastor Santon Tekege dari Keuskupan Timika mendesak Presiden Jokowi menarik pasukan TNI/POLRI yang ada di sana.

banner 336x280

Desakan tersebut disampaikan Pastor Santon melalui WA kepada PAPUAInside.com, Rabu (19/02/2020), saat dimintai konfirmasi seputar kejadian di Kampung Galunggama, Intan Jaya tersebut.

Ada tiga poin yang dijadikan desakan Pastor Santon kepada Presiden Jokowi. ‘’Kepada aparat gabungan militer hentikan pembunuhan terhadap orang asli Papua. Presiden Jokowi segera tarik kembali Pasukan TNI dan POLRI. Kepada seluruh manca negara supaya menekan Indonesia untuk hentikan semua konflik dan kekerasan yang dilakukan oleh aparat militer Indonesia di Papua,’’ tulis Pastor Santon.

Dijelaskan Santon korban yang meninggal dunia akibat ditembak dua orang, Kayus Sani (51) kena  tembakan dibagian dada tembus ke hati dan Melkias Tipagau (12) anak SD YPPK kelas 6 Bilogai.

‘’Tidak ada orang usia 18 tahun yang meninggal dunia karena ditembak, yang benar anak usia 12 tahun,’’ jelasnya.

Selain itu ada juga warga yang terkena tembakan Heletina Sani (31) kena tembak dibagian tangan Dia adalah ibu kandung dari Melkias Tipagau.

Malopina Sani (11). Dia juga anak SD pelajar kelas 6, kena peluru dibagian kaki dan dilarikan ke rumah sakit Timika.

Sebelumnya Kapendam XVII/Cenderawasih Kol CPL Eko Daryanto di Jayapura mengatakan Satgas Gakkum menembak seorang yang diduga KKSB atas nama Meki Tipagau (18) kemudian meninggal dunia.

Dikatakan, kontak tembak yang terjadi sekitar pukul 07.20 WIT berlangsung pada saat Tim Gabungan Satgas Gakkum TNI/Polri melaksanakan patroli keamanan.

“Tim melihat Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di sekitar Kampung Gulanggama Komplek dengan membawa 2 pucuk senjata. Pada saat pengejaran inilah terjadi kontak tembak dan kelompok KSB melarikan diri ke jurang dan semak-semak ke arah Ugimba,” jelas Eko Daryanto.

Beberapa saat setelah kontak tembak, Tim gabungan melaksanakan pembersihan sektor kontak tembak dan menemukan beberapa barang bukti antara lain 1 orang mayat laki-laki.

“Keterangan yang diperoleh dari kepala suku di sana, Meki bergabung dengan OPM/KSB,” jelasnya lagi.

Selain tewasnya satu dari kelompok tersebut, tim gabungan juga mendapatkan adanya korban terkena tembakan rekoset munisi.

“Menurut perkiraan dari kelompok OPM dikarenakan posisi mereka dibawah lembah menembak membabi buta kearah pasukan Tim Gabungan yang berada diposisi ketinggian, sehingga tembakan KSB mengenai seorang perempuan 14 tahun atas nama Kina Sani, suku Moni, terkena di telapak kaki kiri. Saat ini korban sudah ditangani dan selanjutnya dievakuasi ke Sugapa dilanjutkan ke Timika untuk diambil proyektilnya,” jelas Kapendam lagi. **

banner 336x280