Oleh: Vina Rumbewas |
PAPUAInside.com,WAMENA – Theo Hesegem selalu Pegiat dan Pembela HAM meminta pemerintah Papua dan negara pada umumnya untuk memperhatikan penuh kebutuhan hidup Fino dan Vano dua balita yang kedua orang tuanya menjadi korban pembunuhan yang dilakukan OTK di Yalimo pada 31 Maret lalu.
Orang tua Fino dan Vano adalah Sertu Eka Andriyanto Hasugian Babinsa di Koramil Elelim dan dan Sri Lestari Indah Putri adalah Bidan di Puskesmas Elelim.
Keduanya dibunih OTK dalam rumahnya pagi hari, Kamis (31/03/2022) lau, Sertu Eka ditembak sementara istrinya Bisan Sri diserang ditebas dengan parang dan meninggal dunia saat dilarikan ke Puskesmas Elelim untuk tindakan medis.
Theo yang juga mantan jurnalis itu bahkan telah melayangkan surat kepada pemerintah provinsi Papua dan pihak kepresidenan, dan hal tersebut mendapat respon positif.
“Saya sudah meyurati gubernur pada tanggal 1 April untuk meminta agar beliau bisa memperhatikan kedua anak tersebut, karena kedua orang tuanya melayani di Papua. Surat saya juga ditanggapi oleh sekretariat presiden bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia di Jakarta, dan ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat,” ungkap Theo saat dihubungi via telephone, Senin (04/04/2022).
Menindaklanjuti itu, dirinya juga berkoordinasi dengan pihak TNI/Polri dalam hal ini Dandim 1702/Jayawijaya dan Kapolres Yalimo yang sementara mengamankan kedua anak tersebut.
Menurut Theo, hal ini merupakan bagian dari keprihatinannya sebagai pegiat HAM, karena kedua anak tersebut tidak bersalah dan kehilangan kedua orang tua akibat kejadian itu.
“Kita harap kedua anak itu tidak dibiarkan begitu saja, karena kasus ini sudah sampai pemerintah pusat, karena mereka masih balita sehingga kami harap negara memperhatikan dengan penuh sejak mereka kehilangan orang tua hingga mereka sekolah nanti. Negara harus jamin biaya hidup mereka sehingga mereka bisa bersekolah dengan baik,” harap Theo.
Tambahnya, kejadian yang menimpa kedua anak ini sangat disayangkan. Anak-anak yang sama sekali tidak tahu menahu permasalahan harus namun dia terkena dampak langsung.
“Tindakan ini sangat disayangkan, itu tindakan yang kami tidak terima. Karena atas tindakan tersebut kedua anak tersebut menjadi yatim piatu,” ungkapnya.
Dirinya berharap kasus yang menimpa orang tua kedua anak tersebut dapat terungkap.
Dimana Korban Sertu Eka Andrianto Hasugian merupakan anggota TNI Pos Ramil Elelim yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya akibat ditembak orang tak di kenal, pada Kamis (31/03/2022) pagi sekitar pukul 05.00 WIT, dan istrinya Sri Lestari yang merupakan bidan di Yalimo pun menjadi korban pembacokan dengan luka sayatan di bagian leher belakang yang mengakibatkan korban meninggal dunia saat hendak di larikan ke puskesmas setempat.
Sedangkan ke dua anak korban, Fino dan Vano juga turut menjadi korban dan mengalami luka dibagian tangan akibat terkena benda tajam. **