Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura—Pratu Sirwandi anggota Yonif RK 751/VJS yang tertembak saat dihadang KSB (Kelompok Separatis Bersenjata) di Habema, Jumat (16/8) meninggal dunia di RSUD Wamena Jayawijaya, Sabtu (17/8) pukul 21.35 WIT.
‘’Innalillahi wainnailaihi Rojiun, telah gugur putra terbaik Pratu Sirwandi (Yonif 751/R) pukul 21.35 WIT. Pratu Sirwandi korban penghadangan di Mbua (16 Agustus 2019) dengan luka tembak dada dan perut akhirnya meninggal dunia di ruang ICU RSU Wamena setelah menjalani operasi,’’ tulis Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Dariyanto dalam WA Group wartawan.
Jenazah akan diterbangkan ke kampung halamannya di Lombok NTT, tetapi sebelumnya disemayamkan di Batalyon RK 751/VJS.
Informasi yang diposting Kapendam Eko dalam group dituliskan, setelah disemayamkan di Yonif 751/R, jenazah diterbangkan ke Lombok via Makssar dengan pesawat jenazah diterbangkan dari Bandara Sentani menggunakan Pesawat Batik air ID6183, take off : 17.05 WITA dan landing : 19.30 WITA.
Selanjutnya jenazah transit di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, esok harinya Selasa (19/8) jenazah diterbangkan ke Lombok menggunakan Pesawat Lion air JT 841, take off 08.45 WITA landing 09.40 WITA.
Danyon RK 751/VJS Mayor Inf Rofi Irwansyah dan Lettu Inf Rhizal Shanda Santoso Danki D Yonif RK 751/VJS mengantar jenazah sampai ke kampung halamannya.
Sebelumnya diberitakan, dua prajurit TNI tertembak saat melinas di KM 39 jalan Trans Wamena-Habema, Jumat (16/8) setelah selesai droping logistic untuk bekal personil Pos Pamrahwan di Mbua.
Kedua prajurit TNI dari Yonif RK 751/VJS tersebut adalah Pratu Pànji tertembak pada bagian lengan kiri dan Pratu Sirwandi pada paha kiri. Keduanya dievakuasi dan mendapat perawatan medis di RSUD Wamena.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryatno dalam kronologis kejadian yang dikirim ke Papuainside.com, menuliskan penembakan terjadi sekitar pukul 15.30 WIT, saat dua unit kendaraan jenis Hilux memuat 12 anggota mendapat tembakan sporadic dari dua arah.
Ketika itu rombongan kendaraan berada di KM 39 Jalan Trans Wamena – Habema.
‘’Saat itu, baru selesai mengantar logistic dan mendapat tembakan sporadis dari Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang diduga pimpinan Egianus Kogoya di sekitar Km 39 jalan Trans Wamena – Habema,’’ jelas Kapendam Eko.**