Oleh: Ignas Doy |
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Sekolah Menengah Atas Negeri Keberbakatan Olahraga (SMANKOR) Papua, Buper, Kota Jayapura, menggelar Kejuaraan Tinju Amatir Pelajar Se-Provinsi Papua memperebutkan SMANKOR Cup I Tahun 2020 di Gelanggang Olahraga (GOR) SMANKOR Papua tanggal 5 -7 Maret 2020.
Sekitar 16 sampai 18 kabupaten/ kota atau 130 atlet putra dan putri di seluruh Provinsi Papua telah mendaftar, untuk meramaikan Kejuaraan Tinju Amatir Pelajar Se-Provinsi Papua SMANKOR Cup I Tahun 2020 ini.
Registrasi dan verifikasi ijasah peserta dan lain -lain telah digelar pada 2 Maret 2020.
Kejuaraan Tinju Amatir Pelajar Se-Provinsi Papua SMANKOR Cup I Tahun 2020 ini mempertandingkan 24 kelas putra putri. Masing-masing yunior putri 44-54 kg, maksimal kelahiran tahun 2004. Yut putri dari 45-64 kg, maksimal kelahiran tahun 2002-2003.
Yut putra 46 -64 kg, maksimal kelahiran tahun 2002-2003. Yunior putra 44-54 kg, maksimal tahun 2004.
Khusus untuk elit terdapat 4 kelas, masing-masing 49 Kg putra, 60 kg putra, 64 kg putra dan 57 kg putri.
PON XXI Tahun 2024 di Sumut dan Aceh
Kepala Sekolah SMAKOR Papua Yan Ayomi, di sela-sela registrasi dan verifikasi ijasah peserta dan lain lain di GOR SMANKOR Papua, Buper, Kota Jayapura, Rabu (04/02/2020) menjelaskan, Kejuaraan Tinju Amatir Pelajar Se-Provinsi Papua ini diharapkan melahirkan atlet tinju berbakat, untuk diproyeksikan membela Papua di PON XXI tahun 2024 di Sumut dan Aceh.
Pengurus Pusat Pertina Bidang Wasit/Hakim Alfred Kayoi mengatakan, Kejuaraan Tinju Amatir Pelajar Se-Provinsi Papua adalah momentum yang tepat mempersiapkan atlet –atlet khususnya olahraga tinju, untuk mentas di PON XXI tahun 2024 di Sumut dan Aceh. Bahkan event nasional yang lain.
“Saat ini kita harus bangun tinju mulai dari anak- anak usia dini atau kategori yunior,” ujarnya.
Kontrak Atlet dari Luar
Sementara itu, Pembina Tinju SMANKOR Papua Galang Purboyo menuturkan, Kejuaraan Tinju Amatir Pelajar Se-Provinsi Papua ini berawal dari keprihatinan tentang perkembangan tinju di Papua.
“20 hingga 30 tahun lalu kita punya petinju yang disegani di level nasional dan dunia, seperti Beny Maniani, Carol Renwarin, Charles Yerisetouw, Lodowick Akwan dan lain lain. Tapi saat ini kita justru tak ada pembinaan atket. Bahkan kita harus mengontrak atlet dari luar, untuk membela Papua di PON XIX Jabar 2016 lalu,” tuturnya sedih.
Oleh karena itu, terangnya, Kejuaraan Tinju Amatir Pelajar Se-Provinsi Papua ini merupakan target jangka panjang, yakni untuk PON XXI tahun 2024 di Sumut dan Aceh.
“Target jangka pendeknya kita gairahkan dulu pelajar usia dini lewat kejuaraan tinju pelajar SMAKOR Cup. Kemudian target jangka menengahnya kita angkat atlet tinju Papua, untuk Kejuaraan Nasional (Kejurnas). **