Oleh: Ignas Doy | PAPUAInside, com, JAYAPURA—Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencegahan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua dr. Silwanus Sumule, mengimbau semua pihak, untuk menggunakan Rapid Test atau alat pendeteksi Covid-19 tepat sasaran dan oleh pihak yang berkompeten.
“Kalau bisa Rapid Test itu diserahkan kepada kami di bidang kesehatan. Kami punya tenaga -tenaga yang berkompeten, untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Dari pada anda yang melakukan sendiri hasilnya tak betul. Misalnya hasilnya negatif, kemudian dibaca positif akan menimbulkan masalah,” tegas Silwanus saat jumpa pers via Zoom Streaming Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Skyland, Kota Jayapura, Senin (06/04/2020).
Ia mengatakan, pihaknya minta kurang lebih sekitar 800 Rapid Test, tapi ternyata yang masuk ke Satgas hanya sekitar 725.
“Rapid Test ini betul- betul kita cari semacam kita cari emas. Jadi ya sudah ada disitu kami kejar, ada disini kami kejar. Semua orang berebutan,” katanya.
Karena itu, ujarnya, pihaknya minta kepada semua penyedia, jika dimungkinkan semua Rapid Test itu diserahkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan disimpan di Gudang Obat Dinas, sehingga mudah mendistribusikannya.
Dikatakannya, pihaknya mohon kepada para petugas kesehatan, untuk tak menumpuk dan menimbun Rapid Test di rumah sakit masing-masing.
Kemudian pihaknya juga memohon kepada lembaga- lembaga swasta non kesehatan, untuk tidak menumpuk Rapid Test.
“Secara aturan itu tak boleh anda menggunakan peralatan, fasilitas kedokteran atau metodelogi kesehatan yang bukan dilakukan oleh mereka yang berkompeten. Dengan demikian, para petugas kami yang kompeten bisa melakukan pemeriksaan dengan tepat,” katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya mempunyai Kebijakan yang sangat jelas Rapid Test difokuskan kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Karena memang keterbatasannya luar biasa. Mari kita memberikan Rapid Tes ini pada betul- betul orang yang memang kontak dengan PDP,” ucapnya.
Untuk di Papua sendiri sudah berapa banyak masyarakat yang menggunakan Rapid Test, khususnya ODP, terangnya, pihaknya sedang mengumpulkan data penggunaan Rapid Test.
Menurutnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua mempunyai data setiap kali ada barang- barang masuk. “Mudah-mudahan pada Selasa (07/04/2020) kami sudah bisa sampaikan,” lanjutnya. **