Oleh: Vina Rumbewas |
Papuainside.com, Wamena— Semua sekolah di wilayah Indonesia diwajibkan menampung anak-anak sekolah pengungsi Wamena yang ingin belajar namun masih trauma untuk kembali ke Wamena.
Penegasan tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy saat berkunjung ke Wamena, Jayawijaya Papua, Rabu (16/10).
‘’Setiap sekolah di Indonesia untuk wajib menampung setiap siswa berstatus pengungsi,’’ ujarnya singkat.
Dalam kunjungannya ke Wamena, Menteri Muhajir didampingi Bupati Jayawijaya John Ricard Banua mengunjungi sekolah-sekolah yang terbakar saat rusuh Senin (23/9) lalu maupun sekolah-sekolah yang tidak terdampak.
Sekolah yang dikunjungi TK Mutiara Hati, SMP YPPK Santo Thomas, SD Pesat, SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 1.
Di sekolah-sekolah yang dikunjungi, Menteri Muhajir melihat masih banyak guru yang belum datang mengajar. ‘’Ini masih membutuhkan kerja keras pemerintah dan dinas terkait di Jayawijaya agar anak-anak didik dapat kembali bisa ke sekolah seperti biasa. Saya lihat, guru-guru sebagian sudah datang untuk memulai kegiatan belajarnya walaupun belum semua datang dan beberapa tempat juga sama,” katanya.
Sementara untuk fasilitas fisik yang rusak parah di beberapa sekolah, Mendikbud berjanji akan langsung ditangani oleh Kementrian sedangkan yang rusak ringan akan ditangani oleh Pemda Jayawijaya.
Menurutnya dari kejadian 23 September lalu sangat penting dilakukan ketahanan sekolah bagi para anak didik, sehingga tidak mudah terprovokasi.
“Kedepan memang harus lebih waspada, dan saya harap kedepan bisa bekerja sama dengan pihak polres bagaimana menanamkan jiwa bela negara dan nasionalisme pada anak didik,” tutupnya. **