Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura—Harapan agar Brigadir Heidar bisa kembali dalam keadaan selamat setelah disandera sekelompok warga sirna, setelah jenazahnya ditemukan tak jauh dari lokasi tempat dia terakhir dilihat oleh rekannya yang selamat dalam kejadian tersebut.
Jenazahnya ditemukan 6,5 setelah Briptu Alfonso Wakum melaporkan kejadian penyanderaan tersebut di Pos Polisi Puncak pada pukul 11.00 WIT, Senin (12/8)
“Briptu Heidar sudah ditemukan dalam kondisi meninggal di sekitar tempat kejadian perkara, pukul 17.30 WIT. Jenazah sudah dibawa ke Puskesmas untuk bersihkan,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal saat ditemui wartawan di Jayapura, Senin (12/8) malam hari.
Sebelumnya diberitakan Heidar dan rekannya Briptu Alfonso Wakum menuju ke Kampung Usir dan Heidar didatangi sekitar 8 orang saat sedang berbicara dengan temannya. Kejadiannya pukul 11.00 WIT kemudian jenazahnya ditemukan pukul 17.30 Wit atau sekitar 6,5 jam Heidar berada di tangan kelompok yang menyanderanya.
Jenazah Heidar, kata Kombes Kamal saat ini sudah dievakuasi ke Puskesmas Ilaga untuk dibersihkan, rencana besok pagi jenazah diterbangkan ke Makassar.
Saat ini kata Kamal, belum diketahui kelompok masyarakat yang menyandera Heidar dan juga teman yang berbicara terakhir dengan Heidar sebelum didatangi sekelompok orang, karena hanya Heidar yang tahu.
‘’Kita masih selidiki,’’ jelasnya.
Terkait kejadian ini Kamal menegaskan, Polda akan melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Briptu Heidar. “Ada tim BKO di Puncak, mereka nanti yang akan melakukan pengejaran,” tuturnya.
Briptu Heidar adalah anggota Polda Papua yang diperbantukan untuk mengamankan wilayah di Pegunungan Tengah, khusunya di Kabupaten Puncak. “Almarhum sudah lama sekitar 1 tahun bertugas di Puncak dan belum menikah,” ujarnya. **