Oleh: Ignas Doy I
PAPUAInside.com, JAYAPURA—Setelah 49 hari tanpa kasus baru, ternyata ditemukan tambahan 2 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sarmi. Dengan demikian, di Sarmi terdapat 6 kasus, dirawat 3, sembuh 3 dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) 2.
Hal ini disampaikan Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K), saat menyampaikan keterangan pers secara virtual dari Media Center Satgas Covid-19 Provinsi Papua, Kota Jayapura, Selasa (09/06/2020).
Silwanus mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan upaya yang dilakukan petugas medis disana, karena mampu menahan laju penyebaran Covid-19 di Sarmi.
Menurut dia, pihaknya berharap dengan adanya tambahan 2 kasus baru ini kerja cerdas yang sudah dikerjakan selama 49 hari dapat terus dilakukan, untuk mencari, menemukan dan mengobati.
“Jika harus dilakukan rujukan segera dirujuk kepada rumah sakit- rumah sakit terdekat,” ujarnya.
Ia menuturkan, berdasarkan data-data yang dikumpulkan hingga pukul 19.20 WIT ada tambahan 30 kasus positif Covid-19. Dengan demikian, jumlah kasus kumulatif di Provinsi Papua menjadi 1110.
Dirawat sebanyak 793 atau 72 persen, sembuh 303 atau 27 persen dan meninggal sebanyak 14 atau 1 persen.
ODP berjumlah 3138, PDP berjumlah 786 dan tes PCR sebanyak 6390 sampel.
DIijelaskannya, tambahan 30 kasus malam hari ini dapat dirincikan sebagai berikut.
Kota Jayapura sebanyak 12 kasus, kabupaten Jayapura sebanyak 9 kasus, Keerom sebanyak 6 kasus, Sarmi sebanyak 2 kasus dan Nabire sebanyak 1 kasus.
Untuk Sarmi menjadi catatan khusus bagi Tim Satgas Covid-19 Papua, karena setelah 49 hari tanpa kasus baru malam ini ada tambahan 2 kasus positif.
Ia juga menyampaikan ada tambahan PDP sebanyak 11 orang. Semuanya berasal dari kota Jayapura.
Selanjutnya, PDP bertambah 25 orang yang berasal dari Jayawijaya 5 orang, Boven Digoel 8 orang, Mappi 2 orang, Mamberamo Raya 10 orang.
Sementara itu, ada tambahan 3 kasus sembuh yang berasal dari Keerom sebanyak 1 kasus dan kota Jayapura sebanyak 2 kasus. Kedua pasien dirawat di Rumah Sakit (RS) Provita Jayapura.
“Kami Tim Satgas Covid-19 Papua memberikan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada Pemkab Keerom, khususnya di RSUD Kwaingga dan petugas kesehatan yang bertugas di RS Provita, yang telah bekerja sangat luar biasa, sehingga 3 orang telah dinyatakan sembuh,” ungkap dia.
Dijelaskannya, ada pun sebaran kabupaten dan kota yang terdampak Covid-19 sebagai berikut.
Kota Jayapura jumlah kasus sebanyak 548 kasus, dirawat 484, sembuh 56, meninggal 8, ODP 825 dan PDP sebanyak 92.
Mimika sebanyak jumlah kasus 301, dirawat 169, sembuh 127, meninggal 5, ODP 1566, PDP 20.
Kabupaten Jayapura jumlah kasus 115, dirawat 72, sembuh 42, meninggal 1, ODP 98 PDP 42.
Biak Numfor jumlah kasus 40, dirawat 20, sembuh 20, PDP 15. Keerom jumlah kasus 28, dirawat 13, sembuh 15, PDP 590.
Nabire jumlah kasus 20, dirawat 9, sembuh 11, ODP 74. Jayawijaya jumlah kasus 17, dirawat 12, sembuh 5, ODP 88, PDP 12.
Merauke jumlah kasus 15, dirawat 1, sembuh 14, ODP 34 PDP 5. Boven Digoel jumlah kasus 14, dirawat 8, sembuh 6, ODP 75.
Sarmi jumlah kasus 6 dirawat 3, sembuh 3, ODP 2. Mamberamo Tengah jumlah kasus 2, sembuh 2, Supiori jumlah kasus 2, sembuh 2, ODP 8. Waropen jumlah kasus 1, dirawat 1, ODP 13. Kepulauan Yapen jumlah kasus 1, dirawat 1 dan ODP sebanyak 4.
Diakuinya, tambahan 30 kasus pada malam hari ini secara khusus Tim Satgas Covid-19 memberi penekanan kepada kabupaten Sarmi.
Untuk itu, terangnya, Tim Satgas Covid-19 Papua meminta kepada Pemkab Sarmi, khususnya kepada Dinas Kesehatan kabupaten Sarmi, untuk segera melakukan treasing, tes kemudian treat pengobatan, jikalau menemukan ODP maupun PDP.
“Data kami pada malam hari ini hanya ada 2 ODP, tapi jikalau ada tambahan dua kasus ini bermakna pasti akan ada ODP dan PDP,” tuturnya.
Dikatakannya, hal ini juga bermakna bagi kabupaten- kabupaten lain yang ODP dan PDP masih cukup tinggi, misalnya di Mimika 1566 ODP dan Keerom 590 PDP.
“Kiranya juga menjadi perhatian Pemdanya, agar segera melakukan rapid test. Jika perlu segera melakukan swab, untuk dapat diketahui tentang kondisi apakah masyarakat kita telah terinfeksi Covid-19 atau tidak,” imbuhnya. **