Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura—Ribuan warga di Kota Wamena menunggu untuk bisa dievakuasi ke Jayapura sementara armada pesawat terbatas.
‘’Kalau mau turun semua mau turun Mbak, situasi di sana belum aman, apalagi yang rumahnya habis terbakar harta benda sudah tidak ada jadi mau apalagi untuk tinggal. Ada yang cuma punya baju melekat di badan saja,’’ ujar Sri yang tiba di Bandara Sentani, Rabu (25/9) dengan pesawat CN 25 milik TNI AU.
Sri mengalami luka di sekujur tubuhnya, saat turun dari pesawat harus digendong suaminya Darno menunju ruang kedatangan di base ops Lanud Silas Papare.
Agustina warga Wamena juga tiba di Bandara Sentani setelah dengan pesawat Trigana. ‘’Syukurlah kami mendapat tiket memang diutamakan turun duluan perempuan dan anak-anak,’’ ujar Agus yang membawa dua orang cucunya.
‘’Masih banyak yang mau turun tetapi harus antri membeli tiket. Saya bersyukur yang penting bisa turun dulu dari Wamena. Situasi belum aman semua orang masih berada di pengungsian,’’ jelasnya.
Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso mengatakan TNI AU menyiapkan dua unit pesawat Hercules dan CN 25 untuk mengangkut warga yang ingin meninggalkan kota Wamena.
‘’Hari ini sudah dilakukan satu kali penerbangan membawa 4 orang luka-luka dan 10 pendamping,’’ ujarnya kepada wartawan di Lanud Silas Papare, Rabu (25/9).
Dijelaskan, evakuasi didahulukan yang meninggal dunia, sakit. ‘’Evakuasi akan didahulukan bagi korban sakit dan meninggal dunia, maupun masyarakat yang ingin berpindah dari Wamena, karena situasi keamanan yang mungkin dianggap belum menentu,” katanya.
Untuk penambahan armada, Lanud setempat akan mendatangkan kembali pesawat Hercules dari Makassar. ‘’Saat ini warga yang sudah mendaftar di Hercules untuk turun dari Wamena sudah mencapai 1000-an orang. Kami minta masyarakat di Wamena untuk bersabar dalam proses evakuasi ini,” jelasnya.
Saat ini terdata 4.500 pengungsi di Wamena yang masih bertahan di Kodim dan Polres Jayawijaya, Koramil dan juga sejumlah rumah ibadat. Warga mengungsi rata-rata ketakutan usai rusuh, serta kehilangan rumah dan harta benda akibat dibakar massa, Senin (23/9). **