Relawan RHP Prihatin, Anak-anak Diserang Penyakit Pasca Banjir di Kota Jayapura

Tim Lintas Relawan RHP for Gubernur Papua 2024 menggelar kerja bakti membersihkan sampah pada hari kedua di RT 007/RW 06 Pasar Youtefa, Kelurahan Waimorok, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (22/1/2022). (Foto: Makawaru da Cunha)
banner 468x60

Oleh: Makawaru da Cunha  I

PAPUAinside. com, JAYAPURA—Tim Lintas Relawan RHP for Gubernur Papua 2024  ikut prihatin sejumlah warga, terutama anak-anak diserang pelbagai jenis penyakit, pasca musibah banjir yang melanda  Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (6/1/2022) dan Jumat (7/1/2022) lalu.

banner 336x280

Demikian disampaikan  Ketua Tim Lintas Relawan RHP for Gubernur Papua 2024 Calvin Penggu, ST usai bersama warga menggelar kerja bakti membantu membersihkan sampah  pada hari kedua di RT 007/RW 06 Pasar Youtefa, Kelurahan Waimorok, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (22/1/2022).

Sebelumnya, Tim Lintas Relawan RHP for Gubernur Papua 2024 bersama warga menggelar kerja bakti membantu membersihkan sampah di tempat yang sama, Jumat (21/1/2022).

Sebagaimana pantauan Papuainside.com sampah seakan tak terurus, menumpuk dan berserakan dimana-mana menyemburkan bau busuk menusuk hidung.

Tim Lintas Relawan RHP for Gubernur Papua 2024 sejak pukul 10.00 WIT hingga pukul 15.00 WIT, membantu membersihkan sampah di empat titik di RT 007/RW 06 Pasar Youtefa.

Dibantu kendaraan sampah milik Pemkot Jakarta dua kali mengangkut sampah, untuk dibawah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Koya Koso.

Tim Lintas Relawan RHP for Gubernur Papua 2024 mengumpulka sampah di kantong plastik, ketika menggelar kerja bakti membersihkan sampah pada hari kedua di RT 007/RW 06 Pasar Youtefa, Kelurahan Waimorok, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (22/1/2022). (Foto: Makawaru da Cunha)

Diketahui pasca banjir acapkali muncul pelbagai jenis penyakit, seperti penyakit kulit, diare, kolera, leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), malaria, deman berdarah dan  deman tifoid (tipes).

Di RT 007/RW 06 Pasar Youtefa, dimana banjir masuk dan mengenangi rumah-rumah warga membawa lumpur dan sampah.

Lumpur kemudian bercampur dengan sampah rumah tangga, baik sampah basah maupun sampah kering menumpuk dibiarkan berserakan dimana-mana.

Akhirnya sampah membusuk bercampur bangkai menjadi sarang serangga, kumbang, rayap, lalat, ulat dan semut.

Calvin Penggu, menyampaikan agar warga tak lagi membuang sampah di lokasi yang telah dibersihkan timnya. Tapi membuang sampah di tempat  yang telah disediakan.

Selanjutnya, petugas akan  mengangkut sampah dengan gerobak motor ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).

“Jika warga membuang sampah tak pada tempatnya, maka akan mengganggu kesehatan dan  dikwatirkan menjadi sumber pelbagai penyakit, yang menyerang warga, terutama anak-anak,” katanya.

Seorang warga bersama Tim Lintas Relawan RHP for Gubernur Papua 2024 kerja bakti membersihkan sampah pada hari kedua di RT 007/RW 06 Pasar Youtefa, Kelurahan Waimorok, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (22/1/2022). (Foto: Makawaru da Cunha)

Seorang warga Nisaul menuturkan saat menggenangi rumahnya ia pun berusaha melindungi anaknya. Tapi sia-sia, karena banjir sudah setinggi dada orang dewasa.

Saat itu juga anak laki-lakinya jatuh sakit. Tubuh anaknya panas dingin. Nisaul pun membawa anaknya dua kali memeriksa dan mendapatkan obat di Posko Bencana Pasar Youtefa, ternyata panasnya perlahan turun.

“Kalau seminggu kedepan anak saya panas lagi, maka dianjurkan periksa darah dan bawa lagi ke Posko, untuk diperiksa,” kata Nisaul.

Warga lain, Suryati mengatakan pasca banjir tubuhnya panas dingin, diikuti anak laki-lakinya usia 5 tahun lebih mengalami muntaber. Suryati pun membawa anaknya ke Puskesmas Kotaraja.

“Saya tebus obat di apotik cukup mahal. Saya suap anak, agar bisa telan obat. Tapi anak saya masih belum sembuh,” ucapnya.

Anggota Tim Lintas Relawan RHP for Gubernur Papua 2024, Welly Warjukur mengharapkan agar warga lebih sadar lingkungan, menjaga kebersihan dan memelihara pola hidup sehat dan bersih.

Dikatakan warga dapat mengemas  sampah di kantong plastik dan diletakan didalam tong sampah di depan rumah, untuk kemudian diangkut petugas ke TPS.

“Sehingga sampah tak menumpuk. Sebab makin banyak sampah, maka  akan menjadi sumber penyakit dan pencemaran lingkungan di masyarakat itu sendiri,” ucapnya.

Ketua RT 007/RW 6 Pasar Youtefa, Kelurahan Waimorok, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Irwan Ismail menghimbau warganya menempatkan tong sampah di setiap rumah. Kemudia petugas yang menggunakan gerobak motor mengangkut ke TPS.

“Saya juga menulis pengumuman di sudut-sudut lingkungan dilarang membuang sampah. Tapi semuanya terpulang kepada kesadaran dan kepedulian warga, untuk menjaga kebersihan,” imbuhnya.

Suryani Baharuddin mengatakan untuk menjaga kebersihan lingkungan, maka setiap Kepala Keluarga (KK) membayar iuran sampah Rp 30.000 per bulan ke petugas sampah.

Kan kita juga bayar tak apa-apa, yang penting setiap saat petugas angkut sampah ke TPS,” tukasnya.

Rini Rifai menyampaikan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura rutin melakukan sosialisasi. Pasalnya, sebagian besar warga belum sadar lingkungan, padahal menjaga kebersihan itu untuk kepentingan bersama.

Ia mengusulkan kepada warga agar memilah-milah sampah basah dan sampah kering. Kemudian petugas mengumpulkan sampah, untuk diolah dan didaur ulang.

“Kalau warga melangar, maka  kena denda. Bisa nggak lebih tegas lagi,” pungkasnya.  **

banner 336x280