Rektor IAIN Papua: Waspadai Kelompok Radikal Masuk Kampus

Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua, DR Idrus Al-Hamid. (foto: nethy ds)

Oleh: Nethy DS |

Papuainside.com, Jayapura— IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Fattahul Muluk Papua memiliki cara tersendiri menangkal masuknya ajaran-ajaran radikal ke kampus, dengan tidak membuka ruang untuk kegiatan diskusi kepada organisasi dari luar kampus di Kampus IAIN Buper Waena Jayapura. ‘’Kampus tidak boleh dijadikan tempat diskusi oleh keompok-kelompok dari luar yang membawa ajaran-ajaran radikal yang bertentangan dengan ideologi negara,’’ tegas DR Idrus Al-Hamid, Rektor Fattahul Muluk Papua, saat ditemuai di ruang kerjanya, Senin (12/8).

Ditegaskan sebagai Rektor sangat selektif untuk membuka kampus pada kegiatan-kegiatan di luar kegiatan perkuliahan karena saat ini banyak organisasi pemuda, organisasi masyarakat yang menyusup ke kampus menyebarkan dan menanamkan ajaran-ajaran radikal pembubaran organisasi radikal, maka banyak yang mengubah nama tetapi tetap pada visi misi awal, ingin mengubah ideologi negara.

Kampus IAIN di Buper Waena, Jayapura Papua. (foto: istimewa)

‘’Banyak pemuda-pemuda yang saat ini dengan ideologi berbeda masuk keluar kampus untuk menyebarkan ideologinya, mereka banyak dari organisasi yang dibubarkan pemerintah, jadi ini yang harus diwaspadai,’’ tegasnya.

Dalam penerimaan mahasiswa baru juga, kata Rektor Al -Hamid, pihaknya melakukan penyaringan dan seleksi yang ketat agar tidak ada penyusup yang masuk melalui jalur penerimaan mahasiswa baru.

Al-Hamid berharap perguruan tinggi umum di Papua dan Papua Barat mewaspadai ajaran-ajaran radikal yang masuk ke kampus, karena bisa saja banyak berdalih untuk diskusi, bedah buku dan sebagainya tetapi tujuan mereka lain.

‘’Kita harus waspada, dan kampus sebagai lembaga mendidik dan menghasilkan calon-calon pemimpin bangsa tidak boleh kecolongan sedikit pun, karena jika kampus sudah terpapar paham-paham radikalisme maka masa depan bangsa ini berada dalam ancaman,’’ tegasnya. **