Oleh: Ignas Doy I
PAPUAInside.com, JAYAPURA—Kepolisian Daerah (Polda) Papua membantah adanya informasi yang sempat beredar, massa yang menggelar aksi unjukrasa memprotes pengumuman hasil seleksi CPNS formasi 2018, melakukan penganiayaan terhadap Bupati Mappi Kristosimus Yohanes Agawemu dan membakar Kantor Bupati setempat pada Selasa (04/08/2020).
“Informasi itu tak benar, dalam kejadian tersebut tak terdapat korban jiwa maupun luka-luka, baik dari pihak aparat pemerintah, Polri maupun massa,” tegas Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH, melalui siaran pers pada Selasa (04/08/2020).
Pasca aksi unjukrasa hasil seleksi CPNS formasi 2018 di Keppi, ibukota Kabupaten Mappi, situasi berangsur aman dan kondusif.
Kamal mengatakan, personil gabungan TNI/Polri terus melakukan patroli dan himbauan kepada masyarakat, untuk bersama-sama menjaga kamtibmas.
Kamal menghimbau, agar masyarakat bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di Mappi, agar aman dan kondusif.
”Jika ada perbedaan pandangan dan pendapat mari duduk bersama. Jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang sengaja dibuat oleh kelompok tak bertanggungjawab, yang ingin Mappi tak aman,” ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya minta serahkan sepenuhnya permasalahan tersebut ke pemerintah daerah, agar aspirasi massa dapat diselesaikan dengan baik tanpa adanya aksi seperti yang terjadi hari ini.
Kronologis Kejadian
Pada Selasa (04/08/2020) pukul 06.30 WIT, sekitar 700 massa mendatangi kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Mappi, untuk melihat pengumuman hasil seleksi CPNS formasi 2018, namun karena merasa tak puas dengan hasil tersebut, massa melakukan pengrusakan terhadap kantor BKD, DPRD kemudian massa melakukan aksi jalan kaki (long march) menuju kantor Bupati dan melakukan pengrusakan.
Pukul 10.00 WIT massa ditemui Bupati Mappi dan Ketua DPRD Mappi Iswan Manaki, guna memberikan penjelasan tentang hasil seleksi CPNS formasi 2018.
Adapun tuntutan massa yakni, hasil pengumuman kelulusan dibatalkan dan massa minta formasi kelulusan CPNS semuanya ditempati anak asli Mappi.
Pukul 11.00 WIT setelah mendapatkan pengarahan dari Bupati dan Ketua DPRD massa membubarkan diri.
Pukul 14.20 WIT Bupati Kabupaten Mappi, Kapolres Mappi dan beberapa tokoh agama, menggelar pertemuan, untuk menjelaskan hasil seleksi CPNS formasi 2019 di Mappi, agar tak terjadi lagi aksi massa selanjutnya. **