Polda Papua Sidik Dugaan Penyelewengan BBM Subsidi di Asmat

Dirpolairud Polda Papua Kombes Pol Ir. Kasmolan, M.A.P meninjau langsung tempat penimbunan BBM milik CV Anos di Agats, Asmat. (foto: Humas Polda Papua)
banner 468x60

Oleh: Nethy DS |

PAPUAInside.com, JAYAPURA— Polda Papua menyidik kasus dugaan penyelewengan BBM bersubdisi di Kabupaten Asmat dengan modus membeli BBM harga subsidi kemudian dijual dengan harga non subsidi.

banner 336x280

Sebanyak 21 KL BBM (8,5 KL jenis premium dan 13 KL jenis solar) saat ini disegel Polres Asmat dengan police line di Pangkalan Haji Baharuddin beralamat Cemenes Pinggir Sungai Aswet, Perairan Agats Kabupaten Asmat. Pangkalan ini juga tempat usaha penjualan BBM milik Badan Usaha CV Anos Jaya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Jayapura menjelaskan, saat ini Dirpolairud Polda Papua Kombes Pol Ir. Kasmolan, M.A.P meninjau langsung  lokasi penimbunan BBM tersebut, didampingi Kasubdit Gakkum Dit Polairud Polda Papua AKBP Tonny Ananda, S.H.,  AKP Laurentius Kordiali, S.H,  Kasat Polairud Res. Asmat, Ipda Julius Jeneres serta Personil Polairud Polda Papua, Jumat (28/02/2020).

Saat ini kata Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 8 orang saksi. ‘’Dari hasil gelar perkara yang sudah dilakukan, CV. Anos Jaya dan pemiliknya disangkakan melakukan penyelewengan minyak subsidi,’’ jelasnya.

Dikatakan, sebagaimana Surat Edaran Bupati Asmat tentang Selisih Harga BBM Subsidi untuk harga Bensin pada APMS Rp6.450,- dan dijual kembali dengan harga Sub Pengercer Rp8.000,-. Harga Pengecer Rp.10.000,-. Sementara saat ini, BBM subsidi bensin dijual dengan harga Rp14.000,- per liter di Agast.

Modus CV Anos Jaya membeli BBM subsidi dari APMS dengan harga BBM jenis bensin Rp 6.450 / Liter dan BBM jenis solar Rp5.150 per Liter untuk ditimbun di pangkalan.

Selanjutnya, dijualnya kembali dengan harga dua kali lipat atau dengan harga Rp14.000 per Liter melebihi harga subsidi. ‘’Atas perbuatannya pelaku di jerat dengan pasal 55 UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun,’’ tegasnya.

Temuan penimbunan BBM Subsidi tersebut  terjadi pada Senin 17 Februari 2020 pukul 11.00 Wit lalu, oleh personil gabungan Dit Polairud Polda Papua Bersama Personel KP Bima 7014 Dit Korpolairud Baharkam Polri dan Kasat Polairud Polres Asmat. **

 

banner 336x280