Oleh: Eman Betta I
PAPUAinside.com, SERUI—Ketua PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Yapen Yohanes Raubaba mengeluhkan belum adanya bank darah atau tempat penyimpanan darah sehingga kadang stok darah kosong di Serui.
‘’Sampai saat ini kita tidak memiliki penyimpanan darah milik PMI sendiri dan masih nebeng dengan RSUD Serui,’’ ujar Yohanes kepada PAPUAinside.com, Senin (11/11) di Serui.
Pemenuhan kepemilikan tempat penyimpanan stok darah tersendiri, kata Anes sesuai dengan kriteria PMI Indonesia juga PMI Internasional kepada setiap PMI daerah harus memenuhi beberapa ketentuan, salah satunya memiliki bank darah.
‘’Tempat penyimpanan stok darah atau bank darah harus dimiliki oleh setiap kantor PMI di daerah, itu ketentuan yang disyaratkan PMI Indonesia maupun PMI Internasional,’’ jelasnya.
Anes mengatakan sudah mengajukan usulan ke Pemda Kabupaten Yapen untuk pembangunan tempat penyimpanan stok darah. ‘’Kita sudah ajukan kepada pemerintah daerah dan semoga tahun depan sudah punya penyimpanan darah,’’ harapnya.
Sementara itu untuk dapat memenuhi kriteria lainnya yang disyaratkan terkait keberadaan Kantor PMI di daerah, pihaknya telah merekrut tim relawan PMI Yapen. “Ini merupakan syarat utama yang harus di penuhi bahkan dari 29 kabupaten di Papua, Yapen telah melakukan kaiser dasar tersebut,’’ jelasnya.
Yohanes berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan karena dalam waktu dekat PMI Yapen akan mengirim tenaga khusus untuk mengikuti pelatihan transfusi darah. “Dalam waktu dekat ada yang kita berangkatkan relawan untuk ikut pelatihan selama enam bulan untuk pelatihan transfusi darah,’’ harapnya. **