Oleh: Nethy DS|
PAPUAinside.com, MATARAM— PLN Wilayah Papua dan Papua Barat menyiapkan Talis (Tabungan Listrik) untuk menerangi kampung-kampung yang ada di Papua.
Pemberian Talis kepada warga kampung akan dimulai tahun 2020. ‘’Ya Talis mulai diberikan kepada warga mulai tahun 2020,’’ ujar Asistant Manager Komunikasi PLN UIWP2B Septian Dwi Pujiyanto, di Lombok saat presentase tentang kelistrikan di Papua dan Papua Barat kepada jurnalis yang mengikuti tour PLN 2019.
Talis merupakan alat penyimpanan energi (energy storage) layaknya powerbank, yang digunakan untuk melistriki rumah. Cukup dengan plug-and-play, masyarakat di pedalaman Papua sudah dapat memanfaatkan listrik di Talis ini untuk kebutuhan penerangan hingga menyalakan televisi. Talis dapat diisi ulang di Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL).
Beberapa kepala akampung di pedalaman Papua yang dijangkau oleh kegiatan Ekspedisi Papua terang beberapa waktu lalu sudah menerima Talis yang dibawa oleh tim ekspedisi Papua Terang. ‘’Hanya saja yang diberikan hanya satu buah Talis, ke depan akan diberikan dua Talis untuk satu keluarga, sehingga listrik terus menyala, karena saat yang satu digunakan yang satunya lagi di cash,’’ terangnya.
Tabungan Listrik (Talis) yang akan dibagikan ke kmapung-kampung pedalaman Papua. (foto: istimewa)
Talis mampu menyuplai energi untuk menyalakan lampu selama 8 jam. Tersedia tiga pilihan kapasitas: 300, 500, dan 1.000 Wh. ‘’1 talis tersebut dapat digunakan untuk menerangi rumah selama 3 malam (300 Wh), 4 malam (500 Wh), dan 8 malam (1.000 Wh), dengan asumsi kebutuhan penerangan 1 rumah 15 W untuk pemakaian 8 jam/malam,’’ terang Septian.
Talis diisi ulang melalui SPEL yang terhubung ke PLTS, PLTBm, pembangkit pikohidro, atau pembangkit hibrid dengan diesel. ‘’ Untuk mengisi ulang Talis sangat mudah, cukup datang ke Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) dan mengganti baterai kosong dengan yang sudah terisi,’’ jelasnya.
Baterai Talis bisa bertahan sampai 7 tahun.
Talis ini hanya sementara, sampai ada pembangkit listrik permanen yang dibangun.
‘’Jenis pembangkit listrik yang dibangun itu nantinya disesuaikan dengan kondisi kampung, perlu di lihat jumlah penduduk, kebutuhan apa saja yang mengharuskan menggunakan energi listrik, untuk menghindari pembangunan pembangkit yang tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan warga,’’ terangnya.
Untuk saat ini, kata Septian salah satu pemukiman yang sudah menggunakan Talis adalah Desa Sinokis Kanupaten Jayapura. **