Petani Kopi Papua tak Dianjurkan Pakai Pupuk Kimia

tanaman kopi arabica di Kampung Kampung Perabaga Distrik Piramid, Jayawijaya yang ditanam di lahan seluas 8 hektar dan kini dikembangkan menjadi objek agrowisata. (foto: Vina Rumbewas)
banner 468x60

Oleh:  Ignas Doy |

PAPUAinside.com, JAYAPURA—Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua terus berupaya mendorong sentra-sentra kopi, untuk membuat dan menyiapkan  pupuk  organik, agar produktivitasnya makin meningkat.

banner 336x280

“Ya, kami mendorong petani kopi, untuk membuat pupuk organik. Kita upayakan jangan sekali –kali ada pupuk kimia masuk. Apalagi di  daerah Pegunungan Papua,”  tegas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Semuel Siriwa,  di Jayapura,  Senin (02/03/2020).

Menurutnya, pihaknya melihat di lapangan penggunaan pupuk organik, khususnya pada tanaman  kopi makin berkurang. Hal ini menyebabkan buah kopi makin terbatas.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Semuel Siriwa. (foto: Ignas Doy)

“Oleh karena itu, petani kopi yang terlanjur menggunakan pupuk kimia segera beralih ke pupuk organik, agar produktivitasnya kembali normal,” imbuhnya.

Ia menuturkan, pihaknya tetap melakukan pembinaan dan fasilitasi penyediaan benih, bibit tanaman  berdasarkan potensi  yang ada setempat.

“Jadi  contohnya di daerah Wamena ada pelbagai jenis bibit kopi yang kita ambil dari masyarakat. Tapi kita ikuti dengan sertifikasi. Demikian juga di daerah Moanemani, Puncak Jaya dan pelbagai tempat lainnya   terus kita tetap dorong,” ucapnya.

Seperti dikutip dari Mongabay.co.id, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang paham dengan harapan petani, dalam beberapa tahun terakhir fokus mengembangkan pupuk organik hayati (POH) untuk memberikan alternatif pupuk pertanian bagi para petani. Pupuk yang dikembangkan itu, diklaim lebih ramah lingkungan dan bisa menerapkan prinsip lingkungan berkelanjutan.

Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Mego Pinandito di Jakarta, belum lama ini mengatakan, POH adalah pupuk non axenic kultur Rizo-mikroba Pemacu Pertumbuhan (RPPT) yang memiliki biokatalis dalam menyediakan Nitrogen, Phosfat, Kalimum (NPK), zat pengatur tumbuh, dan asam-asam organik yang sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi tanaman dan kesehatan tanah. **

 

 

banner 336x280