Oleh: Ignas Doy |
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Pesparani (Pesta Paduan Suara Gerejani) Katolik I Provinsi Papua Tahun 2019, dibuka secara resmi oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH, yang diwakili Asisten II Sekda Papua Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat DR. Muhammad Mus’sad, SE, MSi di Auditorium Uncen, Jayapura, Kamis (14/11) petang.
Turut hadir Forkopimda Provinsi Papua, para Bupati/Walikota Se-Provinsi Papua, Rekor, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, para Pimpinan SKPD Provinsi Papua, para Uskup di Tanah Papua, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) Provinsi Papua beserta jajarannya, para tokoh agama, tokoh masyarakat, biarawan-biarawati, rohaniwan-rohaniwati dan para peserta kontingen Pesparani Katolik I Provinsi Papua.
Pesparani ini berlangsung dari 14-18 November 2019, diikuti 1.649 peserta dari 14 dari 29 Kabupaten/ Kota di Bumi Cenderawasih. Yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Jayawijaya, Deiyai, Dogiyai, Nabire, Merauke, Asmat, Mappi, Biak, Yahukimo, Kepulauan Yapen dan Waropen. Dan dua Kabupaten peserta peninjau, masing-masing Keerom dan Sarmi.
Gubernur Papua Lukas Enembe, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten II Sekda Papua Muhammad Mus’sad, mengatakan, kegiatan Pesparani ini tak hanya melibatkan orang Katolik, tapi juga melibatkan perwakilan umat dari 5 agama di Indonesia, Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan Budha, yang ikut berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan ini.
Dikatakan Gubernur, kegiatan Pesparani Katolik I Provinsi Papua ini bukan suatu ajang kompetisi biasa saja, tapi sebagai suatu media dan sarana untuk memperteguh iman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sekaligus didalam rangka mempererat hubungan sosial antara sesama manusia.
“Pesparani Katolik I Provinsi Papua ini juga merupakan media untuk melakukan perlombaan paduan suara bernyanyi mazmur, bertutur kitab suci dan cerdas cermat rohani,” tutur Gubernur.
Lebih dari itu, terangnya, Pesparani Katolik I Provinsi Papua sebagai suatu kesempatan untuk membangun semangat persaudaraan diantara sesama umat didalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Mengingat situasi bangsa Indonesia dan negara kita akhir-akhir ini, imbuhnya, maka sepantasnya Pesparani Katolik ini dilihat sebagai suatu momentum untuk meningkatkan kebersamaan solidaritas dan rasa kekeluargaan diantara sesama anak bangsa maupun sebagai satu saudara yang hidup di tanah Papua.
Sementara itu, Ketua II Panitia Pelaksana Pesparani Katolik I Provinsi Papua Frans Pekei mengatakan, tujuan Pesparani Katolik I Provinsi Papua untuk memulai suatu pesta iman bersama melalui musik dan pendalaman iman untuk meningkatkan kesadaran beragama dan kehidupan menggereja, meningkatkan persaudaraan keharmonisan dan kerjasama internal umat Katolik dan antar umat Katolik dengan umat beragama lainnya, membangun persaudaraan umat Katolik di Papua, Menimbulkan rasa cinta dan kasih akan musik Gereja dan Kitab Suci, menggerakan dan menguatkan meningkatkan potensi iman di seluruh wilayah Papua dalam rangka menyemarakan dan memeriahkan serta meningkatkan liturgi Gereja Katolik.
Dikatakannya, lomba Pesparani akan dilaksanakan pada 4 lokasi yakni Gereja Kristus Terang Dunia Waena, LPMP Kotaraja, Gereja PNIEL Kotaraja, STFT Fajar Timur Abepura dengan memperlombakan 13 mata lomba.
Masing-masing lomba paduan suara dewasa campuran, paduan suara dewasa pria Gregorian, paduan suara dewasa wanita, paduan suara OMK (Orang Muda Katolik) campuran, paduan suara Gregorian remaja, paduan suara anak, cerdas cermat rohani, membaca kitab suci, lomba mazmur, seminar, pameran, pentas seni dan defile kontingen.
Pemenang dalam Pesparani Katolik I Provinsi Papua ini akan diikutkan dalam Pesparani Nasional II pada 20 November 2020 di Kota Kupang, Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur). **