Pesawat Intai Strategis Terlibat Pencarian Heli MI-17 yang Hilang di Papua

Dan Lanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso bersama Pangdam XVII/Cenderawasih saat ikut dalam pencarian Heli MI-17. (foto: Pendam XVII/Cenderawasih)
banner 468x60

Oleh: Nethy DS |

Papuainside.com, Jayapura – Pesawat intai strategis AI 7302  milik TNI AU dari Skuadron V Makassar saat ini terlibat pencarian Heli MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Oksibil Pegunungan Bintang Papua sejak 28 Juni 2019.

banner 336x280

‘’Kami dapatkan BKO pesawat Boeing AI 7302 milik TNI AU yang memiliki beberapa peralatan yang bisa mendeteksi antara lain logam, memiliki kamera, bisa melakukan pendeteksian di ketinggian dan sesuai dengan kontur di Oksibil yang tinggi,’’ terang Dan Lanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso di Jayapura pekan lalu.

Pesawat ini menurut Dan Lanud juga dilengkapi infra red dan bisa terbang saat cuaca buruk. ‘’Kalau heli kan saat cuaca buruk sudah tidak bisa lagi terbang, maka pesawat ini salah satu solusi alternative,’’ jelasnya.

Kehadiran pesawat intai strategis ini di Papua, menurut Dan Lanud sebagai bukti keseriusan Mabes TNI dan TNI AU dalam mencari Heli MI-17 yang masih hilang sampai saat ini.

Pesawat AI 7303 milik TNI AU. (foto: ist)

‘’Dengan melibatkan pesawat intai strategis ini diharapkan bisa menemukan titik keberadaan heli,’’ jelasnya.

Saat ini selain melibatkan pesawat intai, pencarian juga masih melibatkan dua helicopter, satu heli berada di Bandara Oksibil dan satu lagi di Bandara Sentani.

‘’Yang di Bandara Sentani menjalankan dua fungsi, selain melakukan pencarian juga melakukan droping logistic ke epos-pos di perbatasan menggantikan heli MI-17 yang hilang kontak,’’ jelasnya.

Heli MI-17 dinyatakan hilang sejak 28 Juni 2019 saat melakukan misi Pendorongan Logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab.

Helikopter MI-17 milik TNI AD yang membawa 12 orang tersebut dikabarkan hilang kontak pukul 11.49 WIT ketinggian 7.800 kaki, 6 mil laut ke utara setelah sepuluh menit lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. **

banner 336x280