Oleh: Faisal Narwawan|
PAPUAInside.com, JAYAPURA – Pertemuan tahunan Bank Indonesia (BI) juga digelar Bank Indonesia Perwakilan Papua, Rabu (24/112021).
Kegiatan yang berpusat di Jakarta ini mengusung Tema “Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi.”
Kepala BI Perwakilan Papua Naek Tigor Sinaga dalam kesempatan itu menegaskan, Provinsi Papua menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan III 2021.
Hal itu ditegaskan Naek Tigor Sinaga, usai memaparkan evaluasi kinerja ekonomi di Papua Tahun 2021 serta prospek perekonomian Tahun 2022 pada acara tersebut.
“Papua pertumbunan ekonomi tertinggi di Indonesia. Kita pada triwulan III tumbuh sebesar 14,54 persen,” ujar Naek Tigor kepada wartawan di Hotel Horison Ultima Entrop, Rabu (24/11/2021) sore.
Lebih lanjut kata Tigor, dengan langkah yang ada ia optimis ekonomi Papua menjadi katup pengaman pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“kita nomor 2 di kawasan Timur Indonesia setelah Sulawesi Selatan dengan kontribusi mencapai 14 persen serta nomor 17 di nasional dengan kontribusi mencapai 1,37 persen. Artinya apa, artinya Papua dewa penyelamat ekonomi nasional,” katanya.
Sumbangan pertumbuhan ekonomi dari Papua itu tak terlepas dari sektor andalannya, yakni sektor pertambangan dan juga penyelenggaraan PON Papua.
Tercatat, kontribusi sektor tambang saat ini mencapai 54,6 persen. Sementara PON sendiri dinilai sebagai momentum pemulihan sektor non tambang.
Diketahui, kesuksesan penyelenggaraan PON dan Peparnas sendiri diperkirakan akan mampu memberikan dampak ekonomi hingga Rp 1,1 – 1,6 Triliun.
“Ya sektor pertambangan tumbuh dan berkontribusi luar biasa,” ucapnya lagi.
Menghadapi Pandemi Covid -19 yang masih melanda, diperlukan inovasi dan digitalisasi di setiap bidang.
“Ini untuk merawat kita bahwa pertumbuhan ekonomi di Papua tetap tinggi, contohnya, perdagangan bukan konvensional lagi tetapi beralih ke marketplace,’’ jelasnya.
‘’Digitalisasi itu penting, apa lagi pembentukan tim percepatan dan perluasan digital menjadi kunci, karena tren digital menjadi motor penggerak, disamping usaha produktif lain,” lanjutnya lagi.
Ia juga menyinggung peluncuran ‘Pace Juara’ atau Program Pengendalian Cepat Menuju Papua Satu Harga. Menurutnya, Pace Juara adalah bentuk sinegitas semua pihak yang tentu membantu pemulihan dan peningkatan ekonomi.
“Kami yakin pertumbuhan ekonomi di 2022 akan di atas 10 persen, jadi sinergi itu kunci perting dan lagi tak lupa pula kami sampaikan bahwa infrastruktur sangat mendukung program yang ada,” tutupnya.
Hadir dalam acara itu baik secara langsung maupun virtual yaitu jajaran Forkopimda Provinsi Papua, para kepala daerah, OJK, DJPb, pimpinan perbankan, para akademis juga pemuka agama dan pelaku usaha. **