Pendemo Merusak dan Menjarah di Kantor Gubernur Papua

Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, didampingi Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua Doren Wakerkwa, dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Papua Israil Ilolu, menyampaikan keterangan terkait pengrusakan dan penjarahan Kantor Gubernur Papua, Dok II, di Jayapura, Senin (2/9). (foto: Ignas Doy)
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy |

Papuainside.com, Jayapura— Pasca demo yang berakhir rusuh Kamis (29/8) meninggalkan kerusakan di hampir semua ruangan kerja di Kantor Gubernur Papua. Selain di rusak juga terjadi penjarahan.

banner 336x280

‘’Semua ruang kerja dirusak, diobrak-abrik dan dijarah massa, seperti  komputer , TV,  camera, brankas, surat –surat penting dan lain lain, menyebabkan semua instrumen alat perkantoran dirusak, sehingga aktifitas kantor belum bisa berjalan sebagaimana-mestinya,’’  terang Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, didampingi Asisten Bidang Pemerintahan  Sekda Papua Doren Wakerkwa dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Papua Israil Ilolu, ketika  menyampaikan  keterangan pers  di Kantor Gubernur Papua, Dok  II, di Jayapura, Senin (2/9).

Sekda menjelaskan, situasi yang terjadi ini embrionya di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya dan membias sampai sekarang ini.

Untuk bisa kembali bekerja di ruangan yang nyaman dan bersih serta memperbaiki kerusakan yang terjadi, pihaknya mengimbau kepada seluruh ASN, untuk melakukan kerja bakti membersihkan seluruh  sampah dan benda-benda tajam  yang berserakan di lantai –lantai ruang kerja.

“Kami agendakan kerja bakti hari Senin (2/9). Tapi lantaran para ASN masih takut dan trauma untuk  datang ke kantor, makanya kami  putuskan menunda hingga hari Selasa (3/9),” ujar Sekda.

Sekda mengatakan, pihaknya sangat prihatin  bahwa ada oknum -oknum yang tak mengendalikan diri, tapi mempunyai tujuan-tujuan khusus.

Dikatakan, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat dengan situasi dan kondisi seperti ini tak terprovokasi oleh siapapun juga.  “Kepada kita semua harus bisa mengendalikan diri. Jangan sampai ada kelompok- kelompok tertentu yang mempunyai kepentingan yang sengaja membuat situasi menjadi chaos di tanah ini,” terangnya.

Sebelumnya, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Sekda Papua Muhammad Mus’saad, dalam  arahan pada Apel Gabungan di Kantor Gubernur Papua, Dok II, Jayapura, Senin (2/9) menyatakan, walaupun semua ruang kerja di Kantor Gubernur Papua, dirusak  dan dijarah massa, tetapi pelayanan kepemerintahan dan kemasyarakatan tak boleh berhenti.

“Tak ada namanya pemerintah menghentikan pelayanan. Jadi bersamaan dengan itu maka pembersihan -pembersihan juga dilakukan, tapi juga pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan,” ungkap  Mus’saad. **

 

banner 336x280