Oleh: Faisal Narwawan|
PAPUAinside.com, JAYAPURA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Pemuda Adat Papua Jan. Christian. Arebo, SH., MH meminta warga Papua tetap ikuti instruksi pemerintah terkait Covid-19.
Ia mengharapkan tak ada gerakan ataupun sikap yang bertentangan dengan NKRI jelang 1 Mei 2020 sebagai momentum kembalinya Papua ke NKRI.
Ia pun menyatakan sikap menolak dengan tegas upaya-upaya elit politik Papua yang mengangkat status politik Papua merdeka baik di dalam maupun luar negeri.
Sebab hal ini menurutnya, hanya meresahkan stabilitas pertahanan nasional serta mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban umum masyarakat.
“Kami minta tidak berlebihan masyarakat di tanah Papua menanggapi hal ini dan tetap berpikir positif. 1 Mei ini tidak boleh ada gerakan-gerakan yang bertentangan dengan NKRI artinya tidak boleh ada keributan dan kericuhan yang dilakukan untuk menyikapi momen 1 Mei,” ujar Christian Arebo kepada wartawan di Abepura, Kamis (30/4/2020).

Ia juga meminta masyarakat Papua menghargai umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. “Karena saat ini kita sedang hadapi covid-19. Dan lebih penting adalah tetap berada di rumah,” jelasnya.
Pihaknya pun mengapresiasi pemerintah daerah yang menurutnya sudah berbuat banyak terkait penanganan Covid-19.
Selain itu apresiasi juga disampaikan kepada TNI-Polri yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Papua.
Pemuda Adat Papua juga menyatakan siap dan bersedia mengawasi, memonitoring penyaluran dan penggunaan anggaran untuk mengatasi pandemi covid-19 di Papua.
Senada disampaikan Ali Kabiay selaku Ketua DPD Pemuda Mandala Provinsi Papua yang mengatakan, menghadapi momen 1 Mei, ia sependapat dengan PAP.
“Saya ingin jelaskan bahwa Indonesia tidak menganeksasi Papua, Papua sudah sah dalam bingkai NKRI dan mari kita bersatu untuk membangun Papua yang lebih bermartabat lebih bermoral dalam NKRI. Mari kita sama-sama saling menyayangi antara suku bangsa di Papua karena papua adalah barometer kebhinekaan di Indonesia,” jelasnya.
Sementara, Marianus Komanik, Wakil Ketua 1 Pemuda Adat Papua, mengatakan, Indonesia sudah final dalam NKRI. “Orang Papua adalah warga Indonesia. Sehingga kita tetap menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam NKRI,” jelasnya.
Dilain sisi, ia meminta perhatian pemerintah pusat kepada orang Papua harus terus dilakukan. ‘’Hal ini penting dilakukan agar orang Papua merasa bagian dari Indonesia,” jelasnya lagi.
Untuk itu, ia mengharapkan kebijakan pemerintah tetap dan terus dilakukan terutama mengenai pembangunan di Papua. **