Pemda Nduga Pastikan tidak Ada Lagi Sekolah Sementara di Wamena

Ricky Kapele, Kepala BPKAD Kabupaten Nduga. (foto: Vina Rumbewas)
banner 468x60

Oleh: Vina Rumbewas |

PAPUAinside.com, WAMENA – Ricky Kapele selaku Kepala BPKAD Kabupaten Nduga mengatakan proses pendidikan di Kabupaten Nduga telah kembali normal pasca konflik sosial yang terjadi Desember 2018 lalu.

banner 336x280

Anak-anak Nduga yang sempat menempuh pendidikan di sekolah sementara yang didirikan di lingkungan Gereja GKII Weneroma Wamena kini telah kembali ke Kenyam.

Hal ini disampaikannya dalam forum Rapat Koordinasi Penanganan Masyarakat Terdampak Konflik yang dilaksanakan Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI di Wamena, Selasa (05/11).

“Updatean terkini untuk masalah anak-anak sekolah tersebut sudah berada di Kenyam jadi tidak ada lagi sekolah darurat di kabupaten Jayawijaya,” ungkap Ricky Kapele.

Menurutnya anak-anak yang berasal dari distrik Mbua kini telah kembali dan kini sebagian berada di Kenyam untuk mengikuti proses bejalar-mengajar.

“Jadi sudah tidak ada lagi yang bersekolah di Weneroma, semua sudah kembali ke Mbua karena Mbua sudah sangat aman, jadi mereka sudah bersekolah disana,” katanya.

Meski sudah mulai aman namun dirinya tidak memungkiri masih ada warga di tujuh distrik hingga kini belum ada yang kembali ke kampung halaman masing-masing dan masih tersebar dibeberapa kabupaten tetangga, seperti kabupaten Jayawijaya dan Lanny Jaya.

Anak-anak sekolah asal beberapa distrik di Kabupaten Nduga sejak Januari 2019 belajar di tenda darurat di Kompleks Gereja GKII Weneroma.

Pengungsian besar-besaran dari distrik-distrik di Kabupaten Nduga terjadi pasca penyerangan terhadap karyawan PT Istaka Karya oleh kelompok sipil bersenjata, awal Desember 2018 lalu mengakibatkan 16 pekerja meninggal dunia. **

 

banner 336x280