Oleh: Ignas Doy |
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Pembagian los Pasar Youtefa Baru, untuk para pedagang dipastikan bebas dari KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme) karena untuk menempati tempat jualan, dilakukan pengundian nomor, sehingga tidak ada yang memilih sendiri.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N Awi, ST, MT, ketika dikonfirmasi usai pengundian nomor los di Pasar Youtefa Baru, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Kamis (16/1).
Ia menjelaskan, pihaknya melakukan verifikasi data, kemudian masing–masing pedagang mengambil nomor los pasar.
“Nomornya sudah kami siapkan di toples mereka mengambil sendiri terserah mau ngambil bagian bawah tengah atas itu urusan mereka. Selanjutnya kita bacakan supaya langsung diketahui posisi tempat jualnya,” ujarnya.
Walaupun demikian, menurutnya, pihaknya menghadapi kendala terkait rencana pengoperasian Pasar Youtefa Baru, diantaranya ada beberapa pedagang yang minta untuk berganti kepemilikan.
“Tapi kami tolak, walaupun dia anak atau ada hubungan keluarga langsung tetap tak boleh harus yang bersangkutan kalau tidak kami nyatakan batal,” jelasnya.
Pada tahap kedua pengundian los Pasar Youtefa Baru, terangnya, pihaknya menggelar pengundian khusus bagi pedagang Mama Papua, khususnya jenis jualan sayur. Mama Papua berjumlah 420 pedagang.
“Jadi penjual sayur seluruhnya berjumlah 137 pedagang, tapi yang datang hampir setengah bagian,” katanya.
Dikatakannya, pihaknya berharap pekan depan bagi Mama Papua yang belum mengambil undian bisa datang mengikuti pengundian yang sudah dilakukan.
Selanjutnya, pihaknya menggelar pengundian untuk pedagang jenis jualan campuran, buah-buahan, aksesoris dan lain-lain berjumlah 45 pedagang pada Jumat (17/1/2020). Dilanjutkan pedagang pinang berjumlah 75 pedagang pada Sabtu (18/1/2020). Sementara itu, pengundian los pasar, untuk jenis jualan ikan dan daging kurang lebih 250 pedagang.
Dijelaskannya, untuk tahap pertama pemindahan dari Pasar Lama Youtefa ke Pasar Baru Youtefa terdapat 1.670 pedagang. Sebelumnya, berdasarkan data berjumlah 1.300 pedagang. Tapi ada penambahan pedagang menjadi 1.670 pedagang.
“Artinya bukan penambahan tiba -tiba atau ada pedagang siluman, tapi bertambah setelah dilakukan verifikasi data,” ungkapnya. **