Oleh: Nethy DS|
PAPUAInside.com, JAYAPURA— Pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Papua diminta beradaptasi dengan teknologi digital agar bisa bertahan di tengah Pandemic covid-19 serta untuk memasuki era new normal.
Pesan tersebut disampaikan Yuyun Anwar salah seorang food consultant nasional yang juga pelaku bisnis UMKM di Indonesia saat berlangsung webinar dengan topik “How To Survive In New Normal” diselenggarakan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Jumat (14/08/2020).
Yuyun Anwar selain pelaku UMKM juga penulis berbagai buku kuliner pengembangan kuliner di Indonesia dan materi yang dibawakan tentang di acara webinar adalah frozen food dan shifting product.
‘’Di era pandemic covid-19 saat ini kita harus melakukan radikal artinya dari hal yang tidak dilakukan sebelumnya harus dikerjakan agar usaha terus berjalan,’’ jelasnya.
Dicontohkan, kalau dulunya seseorang memiliki restoran yang luas lengkap dengan meja kursinya, maka saat ini usaha kuliner tidak lagi membutuhkan tempat yang luas karena bisa menggunakan teknologi digital.
‘’Cukup kita pasarkan produk kita di media online maka pelanggan akan memesan dan kita antarkan,’’ jelasnya.
Yuyun mengingatkan agar pelaku UMKM khususnya kuliner saat ini tidak terlalu jauh berpikir untuk melayani pelanggan di luar wilayah atau antar pulau, pikirkan yang ada di sekitar lingkungan saja. ‘’Kita pikirkan usaha yang kecil-kecil saja dulu. Kita layani pelanggan sekitar rumah kita, kompleks kita di kota kita, karena situasi yang sangat terbatas,’’ jelasnya.
Pelaku UMKM juga diminta untuk saling membantu dalam situasi seperti ini. Misalkan membuka reseller-reseler di beberapa tempat untuk memudahkan pelanggan mendapatkan produk kita.
Yuyun Anwar juga dalam kesempatan tersebut memberikan tips bagi UMKM Kuliner untuk menjaga mutu dan produknya serta cara pengiriman yang aman ke luar daerah agar makanan tidak rusak dan diterima pelanggan dalam keadaan baik untuk dikonsumsi.
Juga memberikan tips menyimpan makanan dalam waktu lama agar tidak rusak.
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga dalam sambutan pembukaan webinar series ini dampak covid-19 ini membuat pelaku ekonomi kecil mengalami penurunan omzet hingga 50%.
‘’Penurunan omzet terjadi karena menurunnya pembeli akibat aktivitas dibatasi,’’ jelasnya.
Dikatakan, program webinar series dilakukan karena sesuai komitmen KPwBI Papua dalam program On-Boarding UMKM Papua sebagai upaya pendampingan kepada UMKM, sekaligus sebagai upaya menjaga perekonomian Papua.
Harapan yang ingin dicapai dari kegiatan ini, adalah mendorong UMKM di Papua untuk menggunakan dan beradaptasi dengan teknologi digital. ‘’Mampu memperluas pangsa pasar produknya, melalui teknologi digital diharapkan produk-produk unggulan Papua dapat dipasarkan di daerah lain,’’ kata Tigor.
Pelaku UMKM juga didorong berkreasi dalam mengembangkan variasi produknya sesuai permintaan pasar, membangun bisnis yang berkelanjutan dan resilient.
Webiner perdana ini diikuti sekitar 80 pelaku UMKM bidang kuliner bukan hanya di Papua tetapi juga di propinsi lain di Indonesia. **