PDP di RSUD Dok II Jayapura Belum Positif Covid 19

Direktur Utama RSUD Dok II Jayapura drg. Aloysius Giay, M.Kes. (foto: Ignas Doy)
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy I  PAPUAInside.com, JAYAPURA—Virus corona atau covid-19 diperkirakan menular hingga ke wilayah Provinsi Papua. Pasalnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)   Dok II, Jayapura tengah merawat seorang pasien yang diduga (suspect) covid-19 dan saat ini berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Demikian disampaikan Direktur Utama RSUD Dok II Jayapura drg. Aloysius Giay, M.Kes pada Apel Pagi di Lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Papua di halaman Kantor Gubernur Papua, Dok II, Jayapura, Senin (16/03/2020).

banner 336x280

Giay mengatakan, pasien itu berusia 46 tahun jenis kelamin pria, dan beralamat di Tanah Hitam, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Minggu (15/03/2020) siang datang sendiri di UGD RSUD Dok II Jayapura.

Menurut Giay, pasien tersebut mengeluh gejala- gejala ringan, seperti  demam, batuk, panas dan sesak napas yang menyerupai suspect covid -19.

Setelah ditanya, ujar Giay, pasien ini mengaku pada tanggal 25-28 Pebruari 2020 lalu mempunyai  sejarah kontak atau tinggal serumah bersama salah -satu pasien yang dinyatakan  positif covid-19 pada akhir bulan Pebruari 2020 di Bogor (Jabar).

Giay menjelaskan, orang dimasukkan  sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan menempati ruang isolasi RSUD Dok  II Jayapura, untuk penanganan lebih lanjut.

Sampel darah PDP, kata Giay sudah diambil dan selanjutnya dikirim ke Jakarta untuk mengetahui statusnya. “Sesuai standar 3-5 hari hasilnya harus kita terima. Selama hasilnya belum terima tetap menjadi pengawasan kami,” terangnya.

Giay menuturkan, pihaknya telah membentuk Posko Screening Khusus. “Jika ditemukan pasien dengan gejala suspect covid-19, maka sebelum masuk UGD kami screening dulu di Posko Khusus,” ungkapnya.

Giay mengimbau kepada masyarakat menahan diri dan  tak menyebarkan berita bohong atau hoaks, terkait  pandemi covid-19.  “Saya minta jangan bikin berita -berita yang menyesatkan dan membuat masyarakat panik,  karena pasien ini belum positif covid-19.

Dikatakannya, pihaknya akan  melakukan pemeriksaan lebih lanjut.  Siapa pun yang mengalami gejala- gejala klinis  dan ada sejarah kontak beberapa waktu lalu,  maka wajib diisolasi.

Instruksi  Gubernur Papua

Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Sekda Papua Dr. Muhammad Mus’sad, SE, MSi, dalam arahannya pada Apel Pagi di Pemprov Papua di halaman Kantor Gubernur Papua, Dok II, Jayapura, Senin (16/03/2020), mengatakan, pihaknya bersyukur, karena wilayah  Papua masih aman.

Namun, sesuai Instruksi  Gubernur Papua, terkait  penanganan dan pengawasan covid-19, semua bupati dan wali kota diminta memperketat pintu- pintu masuk orang harus diperiksa dan dipastikan bahwa yang masuk ke Papua dalam keadaan sehat.

Dikatakannya, jika ada potensi orang tak sehat dan ada potensi menyebarkan covid -19, maka orang tersebut bisa dikembalikan ke tempat asalnya.

“Jadi mohon maaf dengan sangat terpaksa, untuk menjaga Papua, maka kita bisa mengembalikan siapa saja yang ketika masuk di Papua ternyata membawa  covid-19,” tegasnya. **

banner 336x280