PDP Covid-19 di Papua jadi 9 Orang, ODP 472 Orang

Kapolresta Jayapura AKBP Gustav R SH, S.Ik, M.Pd saat diukur suhu badannya oleh petugas salah satu hotel di Jayapura terkait protap di masa pandemic covid-19. (Foto: Ignas Doy).
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy I

PAPUAInside.com, JAYAPURA—Walaupun belum ada pasien  yang dinyatakan positif  tertular Coronavirus atau Covid-19. Tapi  jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Provinsi  Papua Papua hingga Sabtu (21/03/2020) pukul 18.00 WIT bertambah menjadi sembilan orang. Sebelumnya, jumlah PDP tujuh orang.

banner 336x280

Kemudian,   Orang Dalam Pemantauan  (ODP) Covid-19 bertambah menjadi 472, yang  tersebar  di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Papua. Sebelumnya, jumlah ODP 333 orang. Sementara jumlah proses pemeriksaan labolatorium 4 orang.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K), ketika dikonfirmasi melalui Ponsel, Sabtu (21/03/2020),  mengatakan, tambahan  dua  PDP Covid-19 kini tengah dirawat di rumah sakit di Kota Jayapura dan Biak.

Sedangkan   jumlah ODP 472 orang sesuai dengan data  yang diterima dari Kantor Kesehatan  Pelabuhan (KKP) Jayapura.

Dengan demikian, ungkap Silwanus, PDP Covid-19 masing-masing Kota Jayapura 5 orang, Merauke 2 orang dan Biak 2 orang atau  total 9 orang.

Menurutnya, PDP Covid-19 sebagian besar mengeluh  gangguan pernapasan, karena penyakit  ini selalu  muncul dari  gangguan pernapasan. Gangguan pernapasan ringan,  sedang dan  berat.

Tambahan dua  PDP Covid-19, terangnya, tak beda dengan  PDP sebelumnya, yakni  kemungkinan sempat kontak dengan pasien Covid-19. Kemudian datang dari daerah  yang terinfeksi Covid-19. Kemudian berada di Papua.

Karena itu,  terangnya,  orang yang sebelumnya berada di daerah  yang terinfeksi Covid-19. Jika berada di Papua dianjurkan mengisolasi diri selama 14 hari atau dua minggu.

Dikatakan Silwanus, pihaknya menghimbau  warga tak berada di dalam  kerumunan massa, karena gampang tertular Covid-19. .

Karena  itu, ucapnya,  pihaknya minta kesadaran dari masyarakat,   untuk melakukan pembatasan sosial (social distancing) dan lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.

“Kami terus memberikan edukasi kepada warga, agar  tetap menjaga kesehatan,  seperti  mencuci tangan, konsumsi makanan bergizi dan lain lain,” katanya.**

 

banner 336x280