Oleh: Ignas Doy I
PAPUAInside.com, JAYAPURA—Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah menerbitkan rekomendasi kepada Elisa Kambu dan Thomas Eppe Safanpo, untuk maju pada Pilkada Asmat pada 23 September 2020.
Demikian disampaikan Ketua DPD PDIP Provinsi Papua John Wempi Wetipo (JWW), usai penutupan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I DPD PDIP Provinsi Papua di Suni Garden Lake Hotel, Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (14/03/2020).
Elisa Kambu dan Thomas Eppe Safanpo saat ini menjabat bupati dan wakil bupati (wabup) Asmat periode 2016-2020.
Elisa Kambu dan Thomas Eppe Safanpo adalah Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Asmat. Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini menjelaskan, ada 11 kabupaten di Provinsi Papua bakal menggelar Pilkada tahun 2020.
Dari 11 kabupaten ini dua kabupaten tanpa kursi atau non sit di DPRD Pegunungan Bintang dan DPRD Yahukimo.
“Berarti ada kurang lebih 9 kabupaten yang kita akan usung di Pilkada 2020,” ujarnya.
Menurutnya, DPP PDIP memberikan rekomendasi tahap pertama untuk calon bupati dan wakil bupati Asmat.
Menyusul tahap kedua tanggal 17 Maret 2020 Tahap kedua, untuk calon bupati Supiori, Waropen, Yalimo, Merauke, Boven Digoel dan Mamberamo Raya.
Sedangkan calon bupati Keerom dan Nabire, untuk tahap ketiga tanggal 31 Maret 2020.
“Dengan konsolidasi dalam Rakerda, yang sudah kita lakukan. Kita mengokohkan komitmen kita bersama untuk memenangkan Pilkada di tahun 2020,” terangnya.
Kriteria dan Survei
Kriteria para calon bupati dan wakil bupati yang diusung PDIP, kata dia, pihaknya sudah melakukan survei beberapa waktu lalu. Dari dasar survei itu kemudian akan menentukan kriteria calon bupati dan wakil bupati.
Kemudian loyalitas terhadap partai politik, komitmen dukungan untuk membesarkan partai politik.
Dikatakannya memang banyak orang yang datang hanya menumpang lewat di partai politik.
“Kami tak ingin terjadi, karena kita memang ingin benar -benar mengusung kader, supaya kita lebih solid kerja kerja politik kedepan, karena tahun 2024 itu kerja politik kita jauh lebih berat ketimbang sudah dua kali berturut turut ini PDIP menang,” ungkapnya.
Menurutnya, PDIP telah memenangkan Pemilu 2014 dan 2019 PDIP. Kemudian untuk menentukan pemenang ketiga di Pemilu tahun 2024 itu jauh lebih sulit.
Pasalnya, PDIP pada Pemilu tahun 2024 tak dalam posisi kekuasaan. Apalagi masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir di tahun 2024.
“Tapi dengan pertarungan politik kali ini sukses atau tidak tergantung dari apa yang kita kerjakan hari ini, makanya kenapa konsolidasi internal dari partai kita terus bangun di seluruh Indonesia, supaya kita tetap eksis bahwa PDIP partai pelopor yang memang layak diperhitungkan dalam kanca politik nasional,” pungkasnya. **